BACA JUGA:Disnakertrans Dorong PT TLB Serap Tenaga Kerja Lokal
BACA JUGA:Astra Dukung Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka
Alhamdulillah tanda tangan persetujuan dapat. Saya lapor dengan ibu Asdep Kebudayaan Kemenko PMK bahwa Design Patung sudah ada tanda tangan persetujuan dari pihak keluarga.
"Tapi RAB naik 2 kali lipat Rp 6 miliar gimana ini buk," kata saya.
Dijawabnya bismilah aja niat kita sangat baik bagian dari Sejarah NKRI. Saya jadwalkan rapat lagi di Kantor Kemenko PMK katanya.
Singkat cerita rapat lagi dengan Kementerian BUMN lengkap di hadiri 11 perwakilan BUMN yang ditunjuk mereka minta waktu seminggu untuk koordinasi sharing pembiayaan dana TJSL karena adanya perubahan RAB dari konstruksi semen menjadi perunggu import. Minggu depannya dapat telepon dari ibu Asdep Kebudayaan.
Kementeriaan BUMN akan memproses sesuai prosudur mungkin 3 bulan lagi sudah bisa kerja di Bengkulu katanya.
Karena dibangun di Simpang Lima dulu tugu Sentot Alibasyah naik Kuda (yang sekarang patung tersebut di Pasang di kantor Polda Bengkulu). Berada strategis di Jantung Kota wilayah Kota Bengkulu, Pak Helmi Hasan Walikota yang sekarang jadi Gubernur Bengkulu memberikan persetujuan tertulis mendukung dibangunnya patung Fatmawati merajut Merah Putih di Simpang Lima Kota Bengkulu.
Tiga bulan berlalu dimulailah pekerjaan membangun beton dudukan patung sambil menunggu selesai patung, 1 bulan selesai bangun dudukan tidak lama berselang datanglah kerangka patung seberat kurang lebih 4 ton untuk didudukan pada posisinya. Seminggu selesai tinggal peresmian direncanakan oleh Presiden Jokowi.
Atas bantuan teman PIM II pak Bey Mahmudin Deputi Protokol Presiden di rencanakan tanggal 5 Februari 2019 jatuh tepat hari kelahiran Fatmawati tentunya melalui rembuk dari keluarga Soekarno. Pada tanggal 5 Februari 2019 tiba lah Presiden RI Jokowi jam 9 pagi dengan pesawat khusus didamping Mbak Puan Ketua DPR RI, Menko PMK pak Muhajir Effendi teman kuliah di MAP UGM tahun 1995, Menteri Sosial RI Juliary Batu Bara dan rombongan lainnya untuk meresmikan monument patung Fatmawati merajut Merah Putih.
Bendera Merah Putih yang dikibarkan pertama kali untuk memproklamirkan NKRI pada tanggal 17 Agustus 1945. Presiden dan rombongan tiba di Bengkulu tepat jam 9 pagi sekitar jam 11 wib selesailah Acara Presiden dan Rombongan Kembali iring-iringan menuju Bandara Fatmawati untuk kembali ke Jakarta.
Rasanya plong sudah selesai karena sebelum tiba hari H banyak sekali yang menghubungi saya melalui telpon dari Tim Kepresidenan maupun dari tim keamanan Presiden untuk koordinasi Acara di Lapangan.
Saat ini monumen patung Fatmawati merajut Merah Putih tampak lebih cerah indah dengan nuansa cat merah putih karena perhatian Pak Gubernur Helmi Hasan dan Pak Walikota Bengkulu Dedi Wahyudi serta stafnya yang lincah Riduan Koto Kadiskebta dan Pertamanan Kota Bengkulu dengan air Mancurnya yang kencang dan lampu khias yang indah apalagi pada malam hari sangat membanggakan masyarakat di Provinsi Bengkulu. Teruslah digaungkan Merah Putih untuk Indonesia dari Bengkulu.
(Penulis adalah Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu priode 2017 – 2024 )