Solusi Pendangkalan Alur Pulau Baai

Iskandar ZO --Redaksi RB

Oleh: Iskandar ZO 

KORANRB.ID -  Akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai telah memukul perekonomian masyarakat Provinsi Bengkulu. 

Karena dampaknya menyebabkan kelangkaan sembako, BBM, semen dan lain-lain. Pemasukan  PELINDO PULAU BAAI dari trougput komoditi batu bara,  crude palm oil/CPO yang keluar dan jasa conveyer juga NIHIL. 

Dampak yang lebih berbahaya lagi karena menyangkut hajat hidup orang banyak adalah meresahkan kehidupan masyarakat Kecamatan Pulau Enggano.

Dengan kapal tidak bisa ke Pulau Enggano harga sembako kebutuhan sehari-hari termasuk BBM akan naik. Sesuai hukum ekonomi dalam jangka panjang sangat berbahaya. Penduduk Pulau Enggano terancam kelaparan dan lain-lain.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Tengah Mulai Susun Draf Mutasi, Penjelasan Pj Sekda

BACA JUGA:Dalami Isu Honorer Siluman, Polres Seluma Panggil Calon PPPK Bertahap

Permasalahan utama adalah pendangkalan alur, kondisi ini harus kita terima karena kolam pulau baai adalah kolam buatan manusia peninggalan Pak Suprapto di penghujung masa jabatan kedua bukan kolam alam seperti Pelabuhan Linau di Kaur yang relatif terjaga kedalamannya dari beratus tahun lalu sampai kini.

Secara ilmu alam kelayakan menjaga kedalaman alur 12 mwls sangat sulit karena Pak Ir. Fauzan Rahim pernah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu terakhir sebagai  Plt Sekda Provinsi Bengkulu bercerita sama saya sekitar tahun 2007 ketika saya ditunjuk Pak Gubernur Agusrin M Najamudin Ketua Panitia Lelang Investasi Optimalisasi Pelabuhan Pulau baai Bengkulu.

Ketika itu mengatakan kolam Pelabuhan Pulau Baai adalah proyek yang melawan alam tingginya kekuatan dan kecepatan angin samudera yang akan membawa pasir ke kolam. Waktulah yang akan membuktikan mungkin kita sudah tidak melihatnya lagi kata beliau saat itu.

Kita patut acung jempol Pak Gubernur Agusrin niatnya untuk mengatasi  pendangkalan alur Pulau Baai dengan mengadakan Lelang investasi untuk mengelola optimalisasi Pelabuhan Pulau Baai, karena PELINDO II sulit berkembang kalau tidak diback-up Pemda setempat.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Serius Wujudkan Kopi Merah Putih, Ini Langkah Strategis Gubernur Helmi

BACA JUGA:3 Paslon Peserta PSU Pilkada Bengkulu Selatan Siap Berkolaborasi, Berjuang ke Pemerintah Pusat

INSTITUSI PELINDO PULAU BAAI DI BAWAH PELINDO II.  PELINDO II adalah BUMN yang dibentuk untuk mencari provid di Audit oleh BPK dan Kantor Akuntan Publik. Oleh karena itu rumusnya setiap investasi pengeluaran uang harus mendatangkan propid.

Nah di sini letak masalahnya troughput sumber daya alam unggulan Bengkulu adalah batu bara sangat kecil keluar Pulau Baai untuk ekspor dibandingkan biaya perawatan alur akibat pendangkalan tadi ini buah simalakama bagi Pelindo Pulau Baai. 

Oleh karena itu Pak Agusrin yang berlatar belakang pengusaha dan banyak bergaul dengan pengusaha di Jakarta bahkan di luar negeri mencoba menawarkan Lelang investasi optimalisasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu untuk menghindari simalakama tadi. Pelindo II tidak perlu mengeluarkan uang untuk perawatan kedalaman alur Pulau Baai sudah diambil alih investor dengan catatan troughput batu bara diekspor melalui kolam Pelabuhan Pulau Baai 2 (dua) juta sebulan.

BACA JUGA:108 Peserta Seleksi Calon Paskibraka Bengkulu Tengah Menjalani TIU

BACA JUGA:Pendaki Bukit Kaba Diminta Memiliki Persiapan Maksimal, Rejang Lebong Masih Dilanda Cuaca Ekstrem                  

   (Saya lupa-lupa) Kalau berharap batu bara di Provinsi Bengkulu kecil,  maka Pak Agusrin menggandeng PT. Bukit Asam Muara Enim menandatangani Mou antara Pemda Provinsi Bengkulu dengan Dirut PT. Bukit Asam tentang angkutan batu bara PT. BA  melalui Kereta Api ke Pelabuhan Pulau Baai. 

Studi kelayakan ekonomi PT. BA lebih hemat melalui KA ke Pelabuhan Pulau Baii Bengkulu dari pada lewat Pelabuhan Tanjung api-api Palembang apalagi melalui Pelabuhan laut Tarahan Lampung .

Dengan adanya Mou antara Pemda Bengkulu dengan PT. BA selama 15 tahun ini ada jaminan PT. Pathway Indonesia bisa memenuhi troughput 2 juta perbulan kelayakan PT. Pathway Indonesia untung laku ditawarkan ke Morgan Bank.

PT. Pathway Indonesia dengan menyewa pesawat helikopter milik Artha  Graha dengan Mesin laser tembaknya melakukan study trase Kereta Api Pelabuhan Pulau Baai – Kota Padang Lubuk Linggau, ada trase melalui  trowongan dan jembatan studi pembangunan trase kereta api tersebut telah dilakukan oleh PT. Pathway Indonesia yang terpilih menang Lelang investasi pendanaan nya 21 triliun rupiah yang sebagian besar dari Morgan Bank Amerika.

BACA JUGA:Menilik 3 Spesies Ular yang Tidak Makan Tikus

BACA JUGA:Satgas Yonif 144/JY Berhasil Mengajak Mantan Anggota TPN-OPM Serahkan Senjata Rakitan dan Siap Membangun NKRI

Namun manusia berencana Allah yang menentukan di AS terjadi krisis moneter Morgan Bank Pailit terhenti lah investasi optimalisai Pelabuhan Pulau Baii tadi. Niat baik dan tanggung jawab Pak Agusrin sebagai Kepala Daerah telah ditunaikannya hanya Allah mencatatnya sebagai amal kebaikan.

SOLUSI

Kalau Pelabuhan Pulau Baai ingin diteruskan maka Pemda Provinsi Bengkulu dan PT PELINDO II harus dapat meyakinkan investor untung dan nyaman dalam mengelola optimalisasi Pelabuhan Pulau Baai. PELINDO PULAU BAAI hanya regulator saja tidak operator. Pemda Provinsi Bengkulu dan Pemda Kota Bengkulu mem back up masalah sosial ekonomi dan lain-lain sesuai kewenangannya.

Opsi ini saya pesimis investor juga mau untung telah terbukti Pelabuhan Pulau Baii sejarahnya adalah pelabuhan buatan bukan alam sulit melawan alam. Semakin hari semakin berat karena perubahan iklim , pergolakan atmosfer dan penipisan lapisan ozon.

BACA JUGA:Tolak Bayar Usai Berhubungan Intim, Sopir Travel Tikam Perempuan di Kamar Hotel

BACA JUGA:Masih Dirawat, Begini Kondisi Maling Kopi Tertembak Senapan Angin di Kepahiang

LALU BAGAIMANA? 

Opsi kedua meng up grade Pelabuhan Alam Linau Kaur menjadi Pelabuhan samudera. Tentunya jangka panjang harus ada feasibility studynya dulu, ini perlu dilakukan agar menjadi langkah konkrit sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Kalau Pelabuhan linau berfungsi bisa menjadi jalur sodetan baru produk sumber daya alam di Sumatera Selatan bisa melalui Pelabuhan linau melalui Batu Raja dan Oku Selatan.

Opsi ketiga pak Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Bersama 9 Bupati dan Walikota meminta Presiden Prabowo mengeluarkan Diskresi dalam bentuk Perpres memberikan penugasan khusus kepada PELINDO II untuk merawat kedalaman alur minus 12 mlws , dengan penugasan khusus tersebut PT. PELINDO II terhindar dari aspek criminal karena pasti rugi. 

Penulis adalah Dosen PPS UIN FAS Bengkulu

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan