Dengan memangsa hewan pengerat seperti tikus, ular membantu mengendalikan populasi hewan-hewan ini.
Apabila dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan menyebarkan penyakit.
Dengan demikian, ular berkontribusi pada kesehatan ekosistem pertanian dan menjaga keseimbangan antara spesies.
BACA JUGA:Hidup di Dua Benua! Berikut 5 Fakta Unik Yellow Necked Mouse
Selain itu, ular juga berfungsi sebagai indikator kesehatan lingkungan.
Oleh karena mereka sangat peka terhadap perubahan dalam habitat ular, penurunan populasi ular bisa menjadi sinyal adanya masalah yang lebih besar dalam ekosistem.
Hal ini seperti hilangnya habitat, pencemaran atau pun perubahan iklim.
5. Tikus
BACA JUGA:Bisa Dimakan dan Dipelihara! Berikut 5 Fakta Unik Gurami
Dikutip dari laman Animalia, tikus sering kali dipandang sebagai hama yang membawa penyakit dan kerusakan, sehingga kehadirannya dapat menimbulkan rasa takut dan jijik pada banyak orang.
Namun, penting untuk diingat bahwa tikus juga memiliki peran yang signifikan dalam ekosistem.
Adapun salah satu fungsi utama tikus adalah sebagai pengurai.
Tikus memiliki kemampuan untuk menemukan dan memakan bahan organik yang telah membusuk, seperti buah-buahan, sayuran dan bangkai hewan.
BACA JUGA:Punya Rahang Kuat! Berikut 5 Fakta Unik Midnight Snapper, Ada di Indonesia
Dengan sistem pencernaan yang efisien, tikus membantu menguraikan bahan organik ini, yang berkontribusi pada siklus nutrisi dalam ekosistem.
Kemampuan tikus untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan yang berubah juga merupakan salah satu alasan mengapa tikus bisa berkembang biak dengan baik di area yang memiliki sumber daya melimpah.