Siring-siring kecil akan dibersihkan, serta lampu penerangan akan dipasang.
"Air juga disediakan, kita bikin sumur bor. Ini semua untuk kenyamanan pedagang," ungkap Herman.
Sejatinya, revitalisasi Pasar Kepahiang telah dilakukan pada 2017 dengan menelan dana APBN hingga Rp5,6 miliar.
BACA JUGA:Maling 2 Unit Handphone, Anak Bawah Umur Diproses Hukum
BACA JUGA:Kejadian Pembunuhan Tinggi, Jangan Sampai Terulang: Pesan Ketua DPRD
Dengan alokasi dana yang cukup besar tersebut, mencakup kontrak pekerjaan pembangunan revitalisasi 108 kios dan 48 los Pasar Kepahiang.
Setelah revitalisasi, ukuran kios berubah dari 4 meter X 3 meter menjadi 2,5 meter X 3 meter. Dari data diperoleh, rincian biaya sewa per Mei 2024 lalu adalah sebagai berikut.
Blok A, B dan C depan sebesar Rp130 ribu per bulan, Blok A, B dan C belakang : Rp110 ribu per bulan. Blok D ukuran biasa Rp48 ribu per bulan, Blok D ukuran kecil Rp40 ribu per bulan, Blok E, F, H, I, K, O, P, Q, R, S, T, Y sebesar Rp48 ribu per bulan.
Lalu, Blok L depan sebesar Rp85 ribu per bulan, Blok L belakang sebesar Rp48 ribu per bulan, Blok M depan sebesar Rp85 ribu per bulan, Blok M belakang sebesar Rp48 ribu per bulan, Blok N : Rp60 ribu per bulan.
Kemudian, Blok J sebesar Rp24 ribu per bulan, serta Blok G, X dan Z sebesar Rp 20 ribu per bulan.
Minta Pemkab Tegas
Di bagian lain, polemik PKL dan pedagang Pasar Kepahiang sejatinya sudah berlangsung sejak lama.
Los Pasar Kepahiang banyak ditinggalkan, lantaran minimnya fasilitas yang ada di sana.
Salah satunya, minim akses parkir hingga kondisi jalan yang becek hingga membuat pembeli enggan masuk ke dalam pasar. Karena ini pula, secara perlahan pedagang yang semula sudah berada di los pindah ke pinggir jalan lantaran merasa bisa menjajakan langsung dagangannya kepada pembeli.
Pedagang di los Pasar Kepahiang, Titin meminta Pemkab Kepahiang dapat bersikap tegas. Untuk menghidupkan kembali Pasar Kepahiang menurutnya, salah satunya melakukan tindakan tegas terhadap PKL.
"Kalau semua berdagang di los ini kan, nantinya akan tertib. Daerah juga dapat pemasukan, kalau selama ini kan tak jelas," kata Titin.