Salah satu penyebabnya lantaran masih ada Puskesmas jajaran yang belum melengkapi berkas dan validasi data.
BACA JUGA:Penyusunan Roadmap Pengelolaan Sampah Diperpanjang, Terget DLH Mukomuko Tuntas Bulan Ini
BACA JUGA:Garap Perkebunan di Kawasan Hutan, Dewan Provinsi Bengkulu Sorot PT Alno Estate Air Ikan Mukomuko
Sedangkan Dinkes Seluma dan Puskesmas jajaran harus mengajukan pencairan secara serentak atau tidak bisa terpisahkan.
Adapun Puskesmas yang belum melengkapi berkas pengajuan, yakni pada Januari ada Puskesmas Cahaya Negeri dan Puskesmas Tais.
Sedangkan pada Februari juga ada Puskesmas Cahaya Negeri, Puskesmas Tais dan ditambah Puskesmas Kembang Mumpo.
"Informasi terakhir semuanya sudah lengkap sehingga setelah efektif masuk nanti langsung kita ajukan ke BKD," sampai Eli.
TPP yang sudah dicairkan kepada 42 OPD ini merupakan TPP yang berada dalam rentang Januari dan Februari.
Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM berharap, penyaluran TPP diharapkan mampu meningkatkan motivasi, disiplin, dan kesejahteraan pegawai.
Dengan TPP ini, pegawai didorong untuk bekerja lebih profesional, meningkatkan produktivitas, serta memberikan pelayanan optimal.
Selain itu, TPP juga bertujuan menekan ketidakhadiran, meningkatkan kepatuhan terhadap aturan, serta mengurangi praktik korupsi dan pungutan liar.
"Penyaluran TPP merupakan hak bagi ASN dan memang telah dianggarkan secara rutin, jika dana telah tersedia maka tentu saja prosesnya penyalurannya segera dilakukan," sampai Bupati.
Jumlah anggaran TPP tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, jika mengacu pada jumlah anggaran pembayaran TPP Desember 2024, anggaran yang disalurkan perbulannya sebesar Rp4 miliar dengan rincian Rp4.066.871.813.
Jumlah tersebut tersebar untuk seluruh ASN penerima yang berada di 44 OPD lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma.
Jika ditotalkan selama 2 bulan, artinya untuk penyaluran TPP Januari dan Februari ini totalnya mencapai Rp8 miliar.
Untuk Kabupaten Seluma, TPP diterima setiap bulannya oleh ASN. Besaran TPP untuk jabatan Eselon II B sebesar Rp10 hingga Rp12 juta, jabatan staf ahli Rp7 juta, jabatan eselon III a Rp 6 juta sampai Rp7 juta, jabatan eselon III b sebesar Rp4 juta sampai Rp5,5 juta.