Piton batu Afrika pertama kali diidentifikasi oleh Johann Friedrich Gmelin, dan sejak saat itu, ular ini telah menjadi subjek penelitian dan perhatian banyak orang.
3. Biawak nil
Dikutip dari laman Animalia bio, biawak nil dengan nama ilmiahnya Varanus niloticus, adalah salah satu spesies reptil yang menarik dan memiliki peran penting dalam ekosistem di habitatnya.
Dengan panjang mencapai 200 cm dan berat sekitar 26 kg, biawak nil merupakan predator yang sangat efisien.
BACA JUGA:Belum Punah! Berikut 6 Fakta Unik Tuatara, Reptil Zaman Purba
Adapun habitat dari biawak nil adalah hutan, sabana, semak belukar, hingga lahan pertanian.
Ciri fisik biawak nil yang berotot dan berwarna coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik hijau atau hitam.
Mangsa dari biawak nil adalah ikan, serangga hingga telur serta anak buaya.
Sebagai predator puncak, biawak nil berperan penting dalam mengendalikan populasi mangsanya.
Namun demikian, keberadaan Biawak nil juga dapat menimbulkan konflik dengan manusia, terutama di daerah pertanian, di mana mereka dapat dianggap sebagai hama.
BACA JUGA:Reptil Endemik Kepulauan Canary! Berikut 5 Fakta Unik Kadal Raksasa La Palma
4. Buaya nil
Dikutip dari laman A-z animals, Buaya nil dengan nama ilmiahnya Crocodylus niloticus, adalah salah satu predator terbesar di Afrika dan memiliki banyak karakteristik menarik.
Buaya nil dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk sungai, danau dan rawa-rawa di seluruh Afrika Sub Sahara.
Dengan panjang tubuhnya mencapai 6 meter dan berat hingga 725 kg, buaya nil adalah salah satu spesies buaya terbesar di dunia.
Ciri fisik buaya nil yang mencolok adalah sisik keras yang melindungi tubuhnya, dengan warna coklat keabu-abuan atau zaitun.