Walaupun lobster biru bisa tumbuh sangat besar dan hidup lama, namun demikian keberadaannya di alam liar sangat terancam.
Faktor-faktor seperti predator alami, penangkapan oleh manusia dan perubahan lingkungan berkontribusi pada kelangkaan lobster biru yang mencapai ukuran maksimalnya.
Penangkapan lobster untuk konsumsi manusia menjadi salah satu penyebab utama, karena banyak lobster yang ditangkap sebelum mereka mencapai usia dan ukuran dewasa.
Selain itu, habitat yang semakin terdegradasi juga mempengaruhi populasi lobster secara keseluruhan.
BACA JUGA:Perenang Cepat! Berikut 6 Fakta Unik Ikan Tenggiri, Bernilai Ekonomi Tinggi
4. Ada lobster yang lebih langka daripada lobster biru
Dikutip dari laman iNaturalist, lobster memiliki variasi warna yang menarik dan jarang ditemukan.
Selain lobster biru, yang terkenal karena mutasi genetik yang mempengaruhi produksi pigmen, ada beberapa varian warna lainnya yang juga menarik perhatian.
Lobster Kuning, memiliki mutasi yang mengurangi produksi pigmen biru, sehingga menghasilkan warna kuning yang cerah.
Warna ini bisa bervariasi dari kuning pucat hingga kuning yang lebih kaya.
BACA JUGA:Populer di Kalangan Penggemar Ikan Hias! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Oskar
Sementara lobster oranye juga merupakan hasil dari mutasi genetik, meskipun tidak sepopuler lobster biru.
Warna oranye ini biasanya muncul ketika ada perubahan dalam cara tubuh lobster memproduksi dan mengolah pigmen.
Lobster Albino, adalah yang paling langka, dengan kemungkinan munculnya hanya 1 dari 100 juta ekor.
Lobster ini tidak memiliki pigmen sama sekali, sehingga tampak putih pucat.
Keberadaan lobster albino sangat menarik bagi para peneliti dan kolektor karena kelangkaannya.