KORANRB.ID – Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan periode 2021-2026 segera berakhir. Bupati Gusnan Mulyadi memberikan pesan khusus untuk pemimpin Bengkulu Selatan pengganti dirinya nanti.
Hal ini disampaikan bertepatan dengan momen ulang tahun Kabupaten Bengkulu Selatan ke-76 tahun 2025.
Dikatakan Gusnan, dalam usia Kabupaten Bengkulu Selatan yang saat ini mencapai 76 tahun, sudah banyak pemimpin Bengkulu Selatan termasuk dirinya berjuang untuk membangun daerah yang dikenal dengan Bumi Sekundang Setungguan ini.
BACA JUGA:Keterbatasan SDM, Pengawasan Penjualan Ternak Belum Maksimal
BACA JUGA:Petani Kopi Semakin Sejahtera, Harga Kopi Saat ini Tembus Rp75 Ribu/Kg
Selama ini Gusnan mengakui pemerintahan yang dijalankannya sudah maksimal meskipun masih ada beberapa kekurangan. Oleh sebab itu, ia berharap pemimpin Bengkulu Selatan ke depan jauh lebih lagi untuk mensejahterakan warga dan juga pembangunan infrastruktur dan lainnya.
“Pemerintahan ke depan kami harap siapapun bupatinya jauh lebih baik dari kami,” kata Gusnan.
Selama ini, menurut Gusnan, dirinya telah membuktikan bahwa untuk membangun Bengkulu Selatan tidak cukup dengan APBD saja. Namun lebih dari itu, membangun Bengkulu Selatan harus membutuhkan dorongan pemerintah pusat. Khususnya dalam hal anggaran yang selama masih sangat minim.
Tidak kalah penting, pemerintah daerah harus membangun jaringan kepada pihak swasta dan mampu mendatangan investor-investor lokal maupun asing. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mendorong pembangunan bukan hanya bersumber dari pemerintah saja.
BACA JUGA:151 ASN Pemkab Kepahiang Terdata Bolos Saat Apel Gabungan
BACA JUGA:2 Motor Diamankan Diduga Balap Liar di Kawasan Pendopo Merah Putih
“Kita sudah buktikan membangun Bengkulu Selatan tidak cukup dengan APBD, harus kolaborasi. Pemimpin ke depan harus memiliki jaringan yang kuat di pemerintah pusat, itu salah satu keharusan,” ujar Gusnan.
Untuk itu pemimpin Bengkulu Selatan, ungkap Gusnan, harus memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. Diantaranya memiliki kemandirian secara ekonomi.
“Jangan nanti gara-gara pilkada, Bengkulu Selatan sudah tergadaikan dengan cukong-cukong,” terang Gusnan.