Lanjutnya, tahun lalu untuk target PAD dari sektor pasar realisasinya 100 persen dan di 2025 ini tergetnya PAD dari sektor pasar sebesar Rp280 juta sama dengan target 2024 lalu.
BACA JUGA:Terendam Banjir, Sawah 6 Hektare di Bengkulu Tengah Terancam Gagal Panen
BACA JUGA:Elpiji 3 Kg Dijual Hingga Rp40 Ribu, Harga Eceran Tertinggi Hanya Rp 20 Per Tabung
Untuk pasar-pasar yang belum tersentuh pembangunan ke depan akan menjadi agenda Disperindagkopukm Mukomuko dalam membangunnya, agar menambah PAD Mukomuko.
“Kami akan data dan usulkan pasar yang belum kita bangun. Namun sebelumnya akan kita pastikan bawasannya baik status lahan dan kepengurusan siap dikembalikan ke daerah,” terangnya.
Terkait soal retribusi pasar untuk PAD sebesar Rp280 juta di tahun ini.
Disperindagkopukm sudah menjalin kontrak kerjasama dengan pemerintah desa dan pihak pengelola 17 pasar tradisional yang ada.
Sedangkan untuk beban retribusi dari masing-masing pasar tidak sama, disesuaikan dengan tingkat keramaian pasar tradisional tersebut.
Jika pasar itu ramai, maka jumlah retribusinya juga agak besar.
Begitu juga sebaliknya, jika pasar itu sepi maka jumlah retribusinya juga sedikit.
"Untuk penetapan retribusi pasar tidak sama. Ada yang hanya jutaan dan ada yang belasan juta. Tergantung dari ramai dan tidaknya pasar itu. Dan Alhamdulillah, dari pihak pemerintah desa dan pengelola pasar tidak keberatan dengan patokan retribusi yang dibebankan pemerintah daerah," tandasnya.