Menilik Nusaibah Binti Ka Ab, Sang Perisai Rasulullah, Berikut 5 Faktanya!

Rabu 26 Feb 2025 - 14:00 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Baiat Aqabah terdiri dari dua perjanjian, yang pertama terjadi pada tahun ke-12 kenabian dan yang kedua pada tahun ke-13. 

Dimana, salam perjanjian ini, para Ansar berjanji untuk melindungi Rasulullah SAW dan para pengikutnya, serta berkomitmen untuk menyebarkan ajaran Islam di Madinah. 

Hal inilah yang menjadi titik awal bagi perkembangan komunitas Muslim yang lebih terorganisir dan berani dalam menghadapi penindasan yang dialami di Mekkah.

Ummu Imarah sendiri dikenal sebagai sosok yang tangguh dan berani. 

BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Spesies Prasejarah yang Menjadi Leluhur Langsung Hewan Modern

Nusaibah tidak hanya berpartisipasi dalam Baiat Aqabah, tetapi juga terlibat dalam berbagai pertempuran, termasuk Perang Uhud, di mana ia menunjukkan keberanian luar biasa dalam melindungi Rasulullah SAW. 

Dalam pertempuran tersebut, ia terluka, namun tetap berjuang untuk melindungi Nabi dan para sahabat.

Peran Nusaibah dan wanita-wanita Muslim lainnya dalam sejarah Islam menunjukkan bahwa perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan tidak terbatas pada gender. 

2. Nusaibah diuji dengan kisah tragis putranya

Adapun kisah Ummu Imarah dan putranya, Habeeb, adalah salah satu contoh keteguhan iman dan pengorbanan dalam sejarah Islam. 

Ummu Imarah, yang dikenal dengan nama asli Nusaibah binti Ka'ab, adalah seorang wanita yang sangat berani dan setia kepada ajaran Islam. 

BACA JUGA:Menelan Korban Jiwa! Berikut 5 Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Sejarah

Setelah kehilangan suami dan anak sulungnya dalam peperangan,maka  cobaan yang dihadapi oleh Ummu Imarah semakin berat ketika dia harus menerima kenyataan bahwa putra bungsunya, Habeeb, juga harus menghadapi kematian yang tragis.

Habeeb, yang diutus oleh Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan kepada Musaylamah Al-Khazdab, menunjukkan keberanian dan keteguhan hati yang luar biasa. 

Walaupun dihadapkan pada siksaan yang mengerikan, ia tetap teguh pada keyakinannya dan tidak mau mengakui Musaylamah sebagai nabi. 

Keberaniannya untuk mempertahankan keimanannya hingga akhir hayatnya adalah contoh nyata dari pengorbanan seorang mukmin.

Kategori :