KORANRB.ID – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Bengkulu Utara akan mengajukan kembali tambahan pasokan pupuk subsidi untuk kabupaten ini. Alasannya, kuota yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk petani dinilai masih kurang jika dialokasikan satu tahun.
Dari kebutuhan pupuk urea sebanyak 1.971 ton yang diajukan Pemkab Bengkulu Utara, Kementerian Pertanian baru menyetujui kuota sebanyak 1.691 ton.
Sedangkan untuk pupuk jenis NPK, dari usulan 3.421 ton baru disetujui untuk kuota Bengkulu Utara sebanyak 2.000 ton.
Kepala Dinas TPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi, SP menerangkan dengan alokasi tersebut masih terjadi kekurangan sebanyak 1.701 ton pupuk urea maupun NPK.
“Maka kami akan mengajukan kembali ke Kementerian Pertanian untuk penambahan kuota pupuk subsidi bagi petani Bengkulu Utara,” terangnya.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Naik, Pasar Murah Jelang Ramadan Batal
BACA JUGA:Dinyatakan TMS, 95 Peserta PPPK Tahap II Pemprov Bengkulu Sampaikan Sanggahan
Hal ini disampaikan Abdul Hadi dalam acara diskusi tentang pupuk subsidi antara Dinas TPHP dengan petani dan kelompok-kelompok tani di Bengkulu Utara, Selasa, 25 Februari 2025.
Kegiatan ini dinilainya sangat penting karena saat ini penyaluran pupuk subsidi sudah mulai dilakukan dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk peningkatan kualitas persawahan.
“Kita lakukan diskusi untuk kesamaan pemahaman dengan petani tentang program penyaluran pupuk subsidi bagi petani yang berhak menerima tersebut,” jelasnya.
Dari data penerima program pupuk subsidi dari pemerintah pusat tersebut, tercatat ada 5.641 petani yang terdata berhak menerima program pupuki subsidi.
Total lahan pertanian dari seluruh petani penerima pupuk tersebut seluas 3.463 hektare. Lahan tersebut merupakan lahan tanaman pangan yang diatur sesuai keputusan Kementerian Pertanian yang berhak menerima pupuk subsidi.
BACA JUGA:Bulog Akan Gelar Pasar Murah, Kerja Sama dengan Kantor Pos
BACA JUGA:Hanya 3 Daerah Baru Laksanakan Cek Kesehatan Gratis, Pemprov Undur Launching Cek Kesehatan Gratis
“Jumlahnya sangat luas dan kita harapkan bisa maksimal menghasilkan tanaman pangan sesuai komoditas tanaman masing-masing,” ujarnya.