Hipatia menjadi salah satu tokoh yang dihormati di Akademi Aleksandria.
Tragisnya, kematian Hipatia mencerminkan ketegangan antara ilmu pengetahuan dan dogma agama pada masa itu.
Dimana, pembunuhannya pada tahun 415 Masehi menjadi simbol dari penindasan terhadap pemikiran bebas dan kemajuan ilmiah.
Walaupun Hipatia hidup lebih dari 1.600 tahun yang lalu, namun warisan Hipatia tetap hidup dalam diskusi tentang peran perempuan dalam sains, pentingnya pendidikan dan perlunya kebebasan berpikir dalam masyarakat.
BACA JUGA:Fenomena Alam Unik! Berikut 6 Fakta Gerbang Neraka, Turkmenistan
3. Rosalind Franklin
Rosalind Franklin adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya dalam penemuan struktur DNA.
Rosalind Franklin, lahir pada 25 Juli 1920 di London, Inggris, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam sains sejak usia muda.
Rosalind Franklin menempuh pendidikan di University of Cambridge dan kemudian melanjutkan kariernya di bidang kristalografi sinar-X, di mana ia mengembangkan teknik yang sangat berpengaruh.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah "Photo 51," gambar yang diambilnya pada tahun 1952, yang memberikan wawasan penting tentang struktur heliks ganda DNA.
BACA JUGA:Tidak Kenal Musim! Berikut 5 Fenomena Alam yang Menyebabkan Timbulnya Salju
Gambar tersebut menjadi dasar bagi James Watson dan Francis Crick untuk mengembangkan model DNA yang terkenal pada tahun 1953.
Namun sayangnya, peran Rosalind Franklin tidak diakui dengan semestinya pada saat itu.
Watson dan Crick menggunakan data dan gambar yang dihasilkan Franklin tanpa izin, dan ketika mereka menerima Hadiah Nobel pada tahun 1962, nama Rosalind Franklin tidak disebutkan.
Setelah kematiannya pada 16 April 1958 akibat kanker ovarium, pengakuan terhadap perannya mulai meningkat.
Dalam beberapa dekade terakhir, banyak ilmuwan dan sejarawan yang menyoroti pentingnya peran Rosalind Franklin dalam penemuan DNA.