BACA JUGA:Stok BBM di Bengkulu Selatan Bertambah 24 Ton Per Hari Selama Bulan Ramadan
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Sembako Saat Ramadan, Pemkab Kaur Siapkan Pasar Murah
Berdasarkan seluruh pertimbangan hukum diatas berkenaan dengan dalil pemohon yang menyatakan Gusnan Mulyadi telah menjabat lebih dari setengah masa jabatan bupati pad periode pertama (2016-2021) dan telah pula menjalankan masa jabatan Bupati Bengkulu Selatan pada periode kedua (2021-2024) secara penuh satu periode, oleh karena itu menurut Mahkamah Gusnan Mulyadi telah menjabat dua periode.
Amar putusan yang dibacakan hakim Daniel Yusmic P.Foekh mengadili dalam ekspepsi menolak eksepsi termohon dan pihak terkait untuk seluruhnya.
“Memerintahkan termohon (KPU BS) untuk melakukan PSU tanpa mengikutsertakan Gusnan Mulyadi sebagai calon bupati,” ucap Daniel saat membacakan poin dalam pokok termohon.
Sementara itu Ketua KPU Bengkulu Selatan Erina Okriani saat dikonfirmasi sedang mengikuti sidang lanjutan MK RI.
BACA JUGA:Musrenbangcam di Kabupaten Kaur Rampung, Usulan Bakal Dibahas
BACA JUGA:Penyakit Ngorok Kembali Mengganas di Kabupaten Kaur, 355 Ekor Ternak Terjangkit, Stok Vaksin Kosong
Sedangkan Komisioner Bawaslu Bengkulu Selatan M.Arif Hidayat mengatakan pihaknya siap menerima keputusan MK RI yang baru saja dibacakan pada Senin, 24 Februari 2025. “Siap laksanakan keputusan apapun keputusan MK,” kata Arif saat dihubungi.
Sementara itu Gusnan Mulyadi mengatakan pasca putusan MK melalui media sosial facebook nya bahwa Pilkada 2024 belum ada pemenangnya. Dirinya memastikan akan tetap berkontribusi dalam PSU yang akan dilakukan oleh KPU Bengkulu Selatan.
Dirinya ikut terlibat dalam memilih pengganti dirinya untuk menjadi calon Bupati berpasangan dengan Ii Sumirat dalam PSU.
“Peluit panjang sudah ditiup dan kita dinyatakan diskualifikasi, namun kita akan merekrut pemain yang lebih hebat, dan kami akan siaaaapp menjadi Coat sekaligus manajer untuk pemain baru, terima kasih untuk semua Tim dan Keluarga Besar Gusnan-ii,” tulis Gusnan.