Puyang Serunting Sakti, di Kerajaan Majapahit meminta sebuah daerah untuk didiami, kemudian dikabulkan oleh raja, setelah itu ia diperintahkan untuk memimpin di daerah Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Suku-Suku yang Ada di Indonesia, Suku Bangsa Asli di Bengkulu
Ada juga sebagian yang berpendapat, bahwa Serunting Sakti berasal dari langit, lalu turun ke bumi, tanpa melalui rahim dari seorang ibu.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa Serunting Sakti merupakan anak hasil hubungan gelap antara Puyang Kepala Jurai dengan Putri Tenggang.
Alkisah, bahwa puyang Kepala Jurai yang sangat sakti, jatuh cinta kepada putri Tenggang, tetapi cintanya ditolak.
Namun berkat kesaktian yang dimiliki oleh puyang Kepala Jurai, dapat meluluhkan putri tenggang, tanpa disadari oleh sang putri.
Tidak lama kemudian Putri Tenggang mengandung, kemudian setelah melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Putri Tolak Merindu, barulah terjadi pernokahan antara putri Tenggang dengan puyang Kepala Jura.
BACA JUGA:Suku-Suku yang Ada di Indonesia, Asal Usul dan Keunikan Suku Enggano di Bengkulu
Setelah menikah, keluarga Puyang Kepala Jurai, belum lagi memperoleh anak dalam jangka waktu yang lama.
Adapun Puyang Kepala Jurai mengangkat tujuh orang anak, yaitu: Semidang Tungau, Semidang Merigo, Semidang Resam, Semidang Pangi, Semidang Babat, Semidang Gumay serta Semidang Semitul.
Setelah mengangkat anak, barulah Puyang Kepala Jurai memperoleh seorang anak yang diberi nama Serunting.
Anak dari Kepala Jurai inilah yang kemudian menjadi Serunting Sakti yang bergelar Sipahit Lidah. Adapun Serunting Sakti mempunyai tujuh orang putra, adalah sebagai berikut:
BACA JUGA:Mengatasi Rem Tangan Mobil Lengket, Bisa Coba Cara Ini
1. Serampu Sakti, menetap di Rantau Panjang, pada saat ini termasuk ke marga Semidang Alas, yang terdiri dari Bengkulu Selatan dan Pagar Alam.
2. Gumatan, menetap di Pelang Kenidai, Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
3. Serampu Rayo, menetap di Tanjung Karang Enim, Lematang Ilir Ogan Tengah