Walaupun belalang cokelat tidak berbahaya bagi manusia secara langsung, namun dampak yang ditimbulkannya terhadap pertanian bisa sangat signifikan.
Kawanan belalang cokelat yang besar dapat merusak tanaman dalam waktu singkat.
Hal tersebut menyebabkan kerugian besar bagi petani dan berpotensi meningkatkan risiko kelaparan di daerah yang bergantung pada hasil pertanian.
Musim hujan sering kali menjadi pemicu peningkatan populasi belalang cokelat, karena kondisi yang lembap dan hangat mendukung reproduksi mereka.
BACA JUGA:Menjadi Serangga Pengganggu, Begini Cara Mengusir Laron dari Rumah
Walaupun penyemprotan pestisida bisa membantu mengendalikan populasi belalang cokelat, namun tantangan tetap ada karena tidak semua serangga bisa dimusnahkan.
Selain itu, belalang cokelat akan terus muncul untuk mencari makanan.
Identifikasi belalang cokelat cukup mudah, hal ini karena ukuran tubuhnya yang kecil dan warna cokelat yang khas.
Adapun ipaya pengendalian yang berkelanjutan dan strategi pertanian yang baik sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dari serangan belalang ini.
4. Belalang pelangi
BACA JUGA:Karnivora! Berikut 5 Fakta Unik Tanaman Venus Flytrap, Bisa Mencerna Selain Serangga
Dikutip dari laman California Academy of Sciences, Belalang pelangi dengan nama ilmiahnya Phymateus saxosus, merupakan salah satu spesies yang menarik perhatian karena warna-warninya yang mencolok.
Dengan kombinasi warna hijau, kuning, merah muda dan biru, belalang pelangi tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki mekanisme pertahanan yang sangat efektif.
Adapun racun yang dihasilkan dari makanan utamanya, yaitu tanaman milkweed, membuatnya berbahaya bagi predator, termasuk mamalia dan manusia.
Keberadaan belalang pelangi yang endemik di Madagaskar juga menambah nilai konservasi dan keunikan ekosistem pulau tersebut.
BACA JUGA:Sering Dianggap Serangga! Berikut 5 Fakta Unik Kutu Putih