Sebagai hewan endemik, burung kiwi tidak hanya menjadi simbol nasional, tetapi juga mencerminkan keunikan ekosistem Selandia Baru.
Dalam budaya Maori, burung kiwi dianggap sebagai makhluk yang istimewa dan sering kali dihubungkan dengan nilai-nilai spiritual dan tradisional.
Upaya konservasi untuk melindungi burung kiwi sangat penting, hal ini mengingat populasi burung ini yang semakin menurun.
Berbagai program perlindungan dan rehabilitasi habitat telah dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup burung kiwi.
BACA JUGA:Wow! Berikut 6 Burung yang Setia pada Satu Pasangan Selamanya
2. Tidak bisa terbang
Dikutip dari laman Animalia, selain tidak bisa terbang, burung kiwi juga memiliki beberapa adaptasi yang menarik.
Paruh burung kiwi yang panjang dan ramping dilengkapi dengan lubang hidung di ujungnya, memungkinkan kiwi untuk mencari makanan seperti serangga, cacing dan akar di dalam tanah.
Burung kiwi juga dikenal karena perilakunya yang nokturnal (aktif di malam hari).
BACA JUGA:Migrasi Saat Musim Dingin! Berikut 5 Fakta Unik Burung Lesser Sand Plover
Burung kiwi betina biasanya bertelur 1 - 2 butir telur yang sangat besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Telur burung kiwi dierami oleh jantan, yang menunjukkan peran yang tidak biasa dalam pengasuhan anak.
Setelah menetas, anakan burung kiwi sudah memiliki bulu dan dapat langsung mandiri.
3. Satu-satunya burung dengan lubang hidung di ujung paruh
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Burung Berkaki dan Berparuh Panjang dari Genus Threskiornis, Kamu Sudah Tahu?
Dikutip dari laman iNaturalist, salah satu ciri khas burung kiwi adalah posisi lubang hidung yang terletak di ujung paruh.