KEPAHIANG, KORANRB.ID - Tak hanya menekan angka Tipikor, jajaran Kejari ikut serta membantu dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kepahiang.
Terbaru, bersama Dinas PPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Kajari Kepahiang Asvera Primadona, SH, MH turun langsung ke 4 kecamatan sebagai sasaran stunting.
Yakni, Desa Daspeta I Kecamatan Ujan Mas, Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang, Desa Penanjung Panjang Kecamatan Tebat Karai dan Desa Muara Langkap Kecamatan Bermani Ilir.
Dari hasil pengecekan tersebut, setidaknya ada beberapa hal menjadi catatan dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kepahiang. Paling utama adalah, faktor makanan dan sanitasi.
"Kita ikut membantu, turun langsung ke lapangan mengecek kebutuhan apa saja yang dibutuhkan, agar bantuan tepat sasaran. Kita cek 4 kecamatan, ada yang butuh makanan dan sanitasi," ujar Kajari.
BACA JUGA:Pemdes Ujung Tombak Penanganan Stunting di Desa
BACA JUGA:Turunkan Stunting di Mukomuko, Program Bapak/Bunda Asuh Anak Dimaksimalkan
Faktor lingkungan menurutnya, ikut berperan penting dalam upaya menekan angka stunting.
"Stunting tak melulu soal makanan, tapi juga faktor lingkungan. Apa yang kita lakukan ini, kalaupun tak bisa menghapus, tapi paling tidak mengurangi angka stunting," tambah Kajari.
Terkait stunting, Kejari memiliki program Jaksa Peduli Penurunan Stunting (Jaksa Penting), berupa kegiatan monitoring atau pemantauan secara langsung kepada anak-anak penderita stunting.
Program Jaksa Penting yang saat ini dilaksanakan, merupakan salah satu program inovasi Kejari Kepahiang Tahun 2025 ini, bekerja sama dengan Dinas PPKBP3A Kabupaten Kepahiang.
Lebih lanjut, Kepala Dinas P2KBP3A Linda Rosita menyampaikan dalam upaya menekan angka stunting saat ini juga tengah dijalankan program Genting (Gerakan orang tua atasi stunting).
BACA JUGA:Maksimalkan Penangan Stunting, 32 Paket BKB Kit Tiba di Kabupaten Kaur
Sejauh ini sudah ada 461 anak yang telah memiliki orang tua asuh dari bupati, hingga ke pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Kepahiang.