Dengan tubuh yang ramping dan kulit yang keras, ikan sapu-sapu bisa bertahan hidup di perairan yang tercemar dan memiliki kualitas air yang buruk.
Kemampuan tersebut membuatnya menjadi spesies invasif di banyak tempat, termasuk di Indonesia.
Sebagai spesies invasif, ikan sapu-sapu dapat mengganggu ekosistem lokal.
Ikan sapu-sapu bersaing dengan spesies asli untuk mendapatkan makanan dan ruang hidup, yang dapat menyebabkan penurunan populasi ikan lokal.
Selain itu, ikan sapu-sapu juga bisa merusak habitat dengan cara menggali substrat dasar perairan, yang dapat mengubah struktur ekosistem.
BACA JUGA:Menghuni Danau-Danau Terbesar di Dunia! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Kiyi
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua ikan sapu-sapu adalah spesies invasif.
Terdapat beberapa spesies sapu-sapu yang merupakan asli Indonesia mengalami penurunan populasi akibat berbagai faktor, termasuk kerusakan habitat dan penangkapan berlebihan.
Spesies-spesies ini biasanya ditemukan di habitat yang lebih alami, seperti hutan dan sungai yang belum terjamah.
4. Ikan gabus
Dikutip dari laman Animal Diversity Web, ikan gabus, atau Channa striata, merupakan spesies ikan yang mudah dikenali berkat bentuk tubuhnya yang memanjang dan licin, serta kepala yang datar.
Sebagai predator yang sangat agresif, ikan gabus memiliki pola makan yang sangat bervariasi.
Adapun makanan dari ikan gabus adalah serangga, cacing, ular, katak, krustasea, mamalia kecil dan bahkan burung.
Ketahanan tubuh ikan gabus memungkinkan untuk hidup di berbagai jenis perairan, mulai dari air tawar, perairan payau, hingga selokan yang keruh.
Ikan gabus sering menjadi target pemancing, baik untuk dipelihara maupun untuk konsumsi.