Adapun kecelakaan ini menjadi salah satu pelajaran berharga bagi industri penerbangan dalam hal keselamatan dan pemeliharaan pesawat.
3. Tenerife Airport Disaster
Dikutip dari laman Britannica, kecelakaan pesawat di Tenerife pada 27 Maret 1977 adalah salah satu tragedi penerbangan terburuk dalam sejarah.
BACA JUGA:Tidak Kenal Musim! Berikut 5 Fenomena Alam yang Menyebabkan Timbulnya Salju
Dimana, insiden ini menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan efektif dalam operasi penerbangan.
Dalam kecelakaan tersebut, kabut tebal di bandara menyebabkan visibilitas yang sangat rendah.
Hal inilah yang berperan pada miskomunikasi antara pilot KLM dan menara kontrol.
Pilot KLM, yang percaya bahwa mereka telah mendapatkan izin untuk lepas landas, mulai bergerak di landasan pacu tanpa menyadari bahwa pesawat Pan Am masih berada di jalur yang sama.
Sehingga tabrakan yang terjadi mengakibatkan kerusakan parah pada badan pesawat Pan Am dan menyebabkan kebakaran yang melahap kedua pesawat.
Dari total 644 orang yang berada di kedua pesawat, 583 orang kehilangan nyawanya.
BACA JUGA:Fenomena Silent Majority Mampu Guncangkan Hasil Pilkada, Apa Maksudnya?
Hal inilah yang menjadikannya kecelakaan pesawat dengan jumlah korban jiwa terbanyak dalam sejarah.
Kecelakaan tersebut membawa dampak besar pada industri penerbangan, mendorong perubahan dalam prosedur komunikasi dan keselamatan penerbangan.
Adapun salah satu hasil dari insiden ini adalah peningkatan pelatihan untuk pilot dan awak pesawat dalam hal komunikasi.
Selain itu, pengembangan sistem yang lebih baik untuk memastikan bahwa semua instruksi dari menara kontrol dipahami dengan jelas.
Kecelakaan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam setiap aspek penerbangan.