Mengapa Burung Jantan Lebih Indah daripada Betina? Berikut 3 Penjelasannya

Reporter: Fran Sinatra |

Editor: Fazlul Rahman |

Selasa , 04 Feb 2025 - 19:34

Burung merak. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--

BENGKULU, KORANRB.ID- Dikromatisme seksual merupakan fenomena yang menarik dalam dunia burung dan hewan lainnya.

Dimana, perbedaan warna dan pola antara jantan dan betina dapat berfungsi dalam berbagai cara.

Pada banyak jenis burung, jantan memiliki warna bulu yang lebih cerah dan mencolok, yang berfungsi untuk menarik perhatian betina selama musim kawin.

Adapun warna-warna cerah ini sering kali menjadi indikator kesehatan dan genetik yang baik.

Sehingga burung betina cenderung memilih burung jantan dengan penampilan yang lebih menarik.

Namun demikian sebaliknya, burung betina sering kali memiliki warna yang lebih redup dan camouflaged.

Hal ini memberikan keuntungan dalam hal perlindungan dari predator, terutama saat mereka mengerami telur atau merawat anak-anaknya.

Dengan warna yang lebih netral, burung betina dapat lebih mudah bersembunyi di lingkungannya.

Fenomena dikromatisme seksual tidak hanya terbatas pada burung, tetapi juga dapat ditemukan pada berbagai spesies hewan lainnya, termasuk ikan, reptil dan mamalia.

Penelitian tentang dikromatisme seksual membantu ilmuwan memahami lebih dalam tentang evolusi, perilaku reproduksi dan interaksi antara spesies dalam ekosistem.

Yuk, simak 3 penjelasan burung jantan lebih indah daripada burung betina yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:

1. Peran gen

mengapa burung jantan lebih indah daripada betina? berikut 3 penjelasannya                            bengkulu, koranrb.id- dikromatisme seksual merupakan fenomena yang menarik dalam dunia burung dan hewan lainnya.
dimana, perbedaan warna dan pola antara jantan dan betina dapat berfungsi dalam berbagai cara. 
pada banyak jenis burung, jantan memiliki warna bulu yang lebih cerah dan mencolok, yang berfungsi untuk menarik perhatian betina selama musim kawin. 
adapun warna-warna cerah ini sering kali menjadi indikator kesehatan dan genetik yang baik.
sehingga burung betina cenderung memilih burung jantan dengan penampilan yang lebih menarik.
namun demikian sebaliknya, burung betina sering kali memiliki warna yang lebih redup dan camouflaged. 
baca juga:wow! berikut 4 spesies burung cantik yang ada di vietnam
hal ini memberikan keuntungan dalam hal perlindungan dari predator, terutama saat mereka mengerami telur atau merawat anak-anaknya. 
dengan warna yang lebih netral, burung betina dapat lebih mudah bersembunyi di lingkungannya.
fenomena dikromatisme seksual tidak hanya terbatas pada burung, tetapi juga dapat ditemukan pada berbagai spesies hewan lainnya, termasuk ikan, reptil dan mamalia. 
penelitian tentang dikromatisme seksual membantu ilmuwan memahami lebih dalam tentang evolusi, perilaku reproduksi dan interaksi antara spesies dalam ekosistem.
yuk, simak 3 penjelasan burung jantan lebih indah daripada burung betina yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:
baca juga:mirip burung kolibri! berikut 5 fakta unik sphinx bergaris putih
1. peran gen
dikutip dari laman animalia, studi terbaru dari university of porto mengungkapkan peran penting gen bco2 dalam menjelaskan perbedaan warna bulu antara burung jantan dan betina.
hal ini khususnya pada burung kenari. 
dimana, gen bco2 berfungsi menghasilkan enzim yang memecah beta karoten, pigmen yang memberikan warna merah. 
burung jantan memiliki tingkat ekspresi bco2 yang lebih rendah, sehingga burung ini bisa mempertahankan lebih banyak beta karoten dan menghasilkan bulu merah yang lebih mencolok. 
baca juga:bisa mencerna makanan beracun! berikut 5 fakta unik burung colombian chachalaca
sebaliknya, burung betina dengan ekspresi bco2 yang lebih tinggi memecah lebih banyak beta karoten, yang mengakibatkan warna bulu yang lebih kusam.
penelitian tersebut juga menemukan bahwa estrogen bisa mempengaruhi ekspresi gen bco2, menambah kompleksitas dalam hubungan antara hormon dan pewarnaan bulu. 
walaupun gen bco2 memiliki peran signifikan dalam beberapa spesies, variasi perannya di antara burung yang berbeda.
hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan lainnya juga berperan pada dimorfisme seksual dalam pewarnaan. 
baca juga:ada di indonesia! berikut 5 fakta unik burung cangak merah, mampu membuat sarang berukuran besar
dimana, temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana faktor genetik dan hormonal dapat mempengaruhi penampilan fisik hewan.
selain itu, pentingnya mempertimbangkan konteks spesies dalam studi dimorfisme seksual.
2. seleksi seksual
dikutip dari laman animalia, dalam banyak spesies burung, warna bulu yang cerah dan fitur-fitur mencolok berfungsi sebagai sinyal kesehatan dan kebugaran genetik. 
baca juga:punya corak warna yang mempesona! berikut 5 jenis burung raja udang tercantik
hal ini adalah bagian dari proses evolusi yang dikenal sebagai seleksi seksual, di mana individu-individu yang memiliki karakteristik menarik lebih mungkin untuk menarik pasangan dan berhasil dalam reproduksinya.
dalam spesies poligami, di mana satu jantan dapat mengawini beberapa betina, persaingan antar jantan menjadi lebih intens. 
burung jantan yang mampu menunjukkan penampilan yang lebih menarik, baik melalui warna bulu yang cerah, tarian atau nyanyian yang indah, sering kali memiliki keunggulan dalam menarik perhatian betina. 
adapun burung betina, cenderung memilih jantan yang memiliki penampilan terbaik, yang dianggap sebagai indikator kualitas genetik yang baik.
baca juga:kamu pernah ketemu? berikut 5 burung cuculidae yang dilindungi di indonesia
3. sejarah evolusi
dikutip dari laman animalia, pada banyak jenis burung, jantan memiliki warna bulu yang lebih cerah dan mencolok.
hal ini berfungsi untuk menarik perhatian betina selama musim kawin. 
warna-warna cerah ini sering kali menjadi indikator kesehatan dan genetik yang baik, sehingga betina cenderung memilih jantan yang memiliki penampilan yang menarik. 
namun demikian, warna yang mencolok tersebut juga bisa membuat jantan lebih rentan terhadap predator.
baca juga:bisa pura-pura mati! berikut 5 fakta unik burung kapinis
sementara burung betina yang memiliki warna bulu yang lebih kusam dan tidak mencolok dapat lebih mudah bersembunyi dari predator.
hal ini terutama saat mereka sedang mengerami telur atau merawat anak-anaknya. 
variasi dalam pola warna antara jenis juga menunjukkan bahwa adaptasi ini sangat kontekstual dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan, perilaku sosial dan strategi reproduksi. 
dengan cara memahami dinamika tersebut, maka kita bisa lebih menghargai keragaman dan keindahan yang ada di dunia burung serta pentingnya setiap jenis dalam ekosistem. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Selasa 4 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan