Walaupun tidak termasuk dalam kategori burung migran jarak jauh, bangau sandang lawe menunjukkan perilaku migrasi yang signifikan di kawasan Afrika dan Asia.
Pergerakan bangau sandang lawe yang cenderung regional, dari utara ke selatan, memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan musim dan ketersediaan makanan.
Dengan membangun sarang di ketinggian antara 20 - 30 meter, bangau sandang lawe dapat melindungi telur dan anak-anak mereka dari predator.
BACA JUGA:Bisa Dilatih untuk Berburu! Berikut 5 Fakta Unik Burung Shikra
Kehidupan sosial bangau sandang lawe yang cenderung tinggal bersama sepanjang tahun setelah migrasi juga menarik untuk dicermati.
5. Sistem reproduksi bangau sandang lawe
Dikutip dari laman Animalia Bio, bangau sandang lawe memiliki sistem reproduksi yang menarik dan unik.
Dengan sifat monogami, pasangan bangau ini biasanya membentuk koloni kecil yang saling terhubung, yang terdiri dari 4 - 5 pasang dalam satu pohon.
Proses pembuatan sarang melibatkan kerjasama antara bangau jantan dan betina, di mana bangau sandang lawe menggunakan bahan-bahan seperti ranting, dedaunan dan rumput untuk membangun sarang berbentuk mangkuk.
Siklus reproduksi bangau sandang lawe berlangsung dari Agustus hingga Desember, di mana bangau sandang lawe betina dapat bertelur antara 2 - 4 butir.
Telur-telur tersebut dierami oleh kedua induk selama 30 - 31 hari.
Setelah menetas, anak bangau diasuh oleh kedua orang tuanya hingga mereka mampu meninggalkan sarang setelah 55 - 65 hari.
BACA JUGA:Pemalu! Berikut 5 Fakta Unik Burung Coqui Francolin
Kemandirian penuh biasanya dicapai sekitar 3 minggu setelah meninggalkan sarang.
Selain peran reproduksinya, bangau Sandang Lawe juga memiliki peran penting dalam ekosistem, membantu menjaga keseimbangan alam.