Pemkab lanjutnya, juga siap membantu menyediakan dapur sehat, hingga kepada pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"SPPG ini juga belum terbentuk. Karena untuk ahli gizi dan lainnya, kita masih menunggu instruksi dari Badan Gizi Nasional, apakah nanti akan berasal dari Kepahiang, atau ditunjuk langsung oleh Badan Gizi. Ini yang kita tunggu," papar Nata.
BACA JUGA:BKPSDM Bengkulu Tengah Sebut 125 Peserta PPPK Tahap I Belum Pemberkasan
BACA JUGA:Cara Memasak Pempek Tanpa Ikan yang Enak, Lembut dan Gurih
Program makan siang gratis ini sendiri, digagas saat kampanye Prabowo-Gibran. Diperkirakan, kebutuhan anggaran makan siang gratis sebesar Rp450 triliun per tahun dengan asumsi harga satu porsi makanan Rp15.000.
Program ini akan diberikan setidaknya kepada 83 juta penerima. Diantaranya 30 juta anak usia dini, 24 juta siswa SD, 9,8 juta murid SMP, 10,2 juta murid SMA dan SMK, 4,3 juta santri, dan 4,4 juta ibu hamil.
Dengan makan siang gratis, Prabowo berharap bisa meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak Indonesia.
Dalam perjalanannya, Prabowo mengoreksi istilah makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Sasarannya pun berubah tak cuma meningkatkan IQ dan minat belajar, namun menangani masalah stunting di Indonesia.