Ia menyebutkan, biasanya petani mendapatkan hasil panen sampai 250 Kilogram (Kg) per 10 petak sawah.
Namun, semenjak hama keliding ini menyerang selama dua musim terakhir petani hanya mendapatkan 190/Kg sampai 230/Kg per 10 petak sawahnya.
BACA JUGA: Perekaman e-KTP Warga Rejang Lebong Capai 95 Persen
BACA JUGA: Awasi Dana Desa, Kejari Bengkulu Selatan Gunakan Aplikasi Jaga Desa
“Jika telat menangani para petani akan mengalami penurunan hasil panen, apabila dicegah setidaknya bisa mengembalikan 90 persen hasil panen,” terangnya.
Sedangkan untuk pupuk yang tersalurkan ada dua jenis pupuk, para petani bisa dapatkan pupuk urea dan pupuk phonska.
“Sekarang petani bisa mengambil langsung ke distributor dengan syarat yang tidak berbelit-belit dan hanya memerlukan uang Rp130 ribu untuk per satu karungnya,” ungkapnya.
Untuk kendala lain, para petani masih mengeluhkan sistem irigasi yang belum juga diperbaiki.
“Sudah jadi masalah dari musim ke musim kalo sistem irigasi itu, kita juga sudah bingung mau bagaimana lagi memperbaikinya.” tutupnya
Harapan para petani untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu agar benar-benar mendengarkan apa yang sedang jadi keluhan para petani sawah Dusun Besar, Kota Bengkulu.