KORANRB.ID – Sepi pengunjung, Ketua I Kelompok Pengelola Pariwisata (KPP) Kota Tuo minta Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tidak lepas tangan.
Setelah mengalami perbaikan dalam skala besar dan juga telah dilangsungkan peresmian akhir 2024 lalu, nasibnya Objek Wisata Kota Tuo tetap saja kurang dimintai para pengunjung.
Dari penulusuran RB, 25 Januari 2025 sore, terlihat kondisi kota tuo tanpa adanya sedikitpun pengunjung.
Padahal saat ini telah memasuki masa libur, tidak hanya itu, bahkan auning atau pelataran yang dikhususkan untuk para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) meraup pundi-pundi masih nilih penunggu.
BACA JUGA:Lawan Suriah Ujian Penting Garuda Muda Usai Ditekuk Yordania
“Itulah yang kami keluhkan padahal sudah diperbaiki secara besar-besaran tapi kondisinya sepi pengunjung,” kata Muryadi Ketua I KKP Kota Tuo di kediamannya.
Ia mengungkapkan sejak persemian yang dilakukan oleh Pemkot Bengkulu, nasib Kota Tuo tidak pernah dikunjungi kembali baik pengunjung luar kota maupun dalam kota.
Menurutnya, Pemkot Bengkulu seakan lepas tangan akan Kota Tuo, yang seharusnya memiliki tanggung jawab sepenuhnya.
“Jangan lepas tangan, kami butuh promosi juga supaya warga di sini bisa membuka usaha berdagang di sana,” ujarnya.
BACA JUGA:Peserta PPPK Rejang Lebong Mengundurkan Diri, Diduga Perangkat Desa
BACA JUGA: Perekaman e-KTP Warga Rejang Lebong Capai 95 Persen
Dengan tidak adanya pengunjung tersebut, ia sebagai pengolah merasa kesulitan dalam mengeolah Kota Tuo tersebut sebab tidak ada pemasukan.
Saat ini membutuhkan beberapa perawatan namun terdapat keterbatasan alat pendukung.
Seperti tidak adanya mesin rumput untuk memotong rumput yang saat ini kondisinya sudah tinggi-tinggi kemudian juga membutuhkan mesin shinshow untuk memotong kayu yang ukuran dan usianya yang sudah mengkhawatirkan.