Pelayanan Kesehatan Belum Optimal, Dewan: Faskes Kendala Utama

Minggu 19 Jan 2025 - 23:34 WIB
Reporter : Abdilatul Fatwa
Editor : Ade Haryanto

BENGKULU, KORANRB.ID -  Pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) milik pemerintah daerah (Pemda) dinilai masih membutuhkan intevensi dari APBD, untuk lebih optimal.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Hj. Sri Astuti mengatakan, bahwa terdapat kendala utama dalam meningkatkan pelayanan terutama Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Puskesmas dan RS.

“Seperti yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan yakni belum memadainya fasilitas seperti alat kesehatan (Alkes). Sedangkan untuk mengadakan kebutuhan alkes, dukungan anggaran masih sangat minim,” beber Sri.

Lebih lanjut, Sri menerangkan, dikarenakan keterbatasan alkes ini akhirnya menjadi salah satu faktor yang menghambat untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat. 

BACA JUGA:Akhir Bulan Ini, Status Honorer Pemprov Diputuskan

“Meski, seperti RS sudah dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tetapi anggaran yang mereka miliki dari pengelolaan BLUD tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasional RS,” ungkap Sri.

Dengan demikian, Sri berpandangan, hal itu menjadi kendala yang dihadapi Faskes tersebut, menjadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dituntaskan pemda, termasuk di tingkat Provinsi Bengkulu.

“Persoalan seperti ini harus bisa terselesaikan, dan tentu aspirasi yang disampaikan baik itu Dinkes ataupun Faskes itu sendiri bakal ditindaklanjuti, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat,” tegas Sri.

Selaras dengan pernyataan diatas, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Yanmar Mahadi membenarkan beberapa kendala yang dihadapi antara lain kesiapan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas dan peralatan, serta sosialisasi kepada masyarakat. 

BACA JUGA:Balita Pengidap Terbanyak Penyakit Diare

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pentingnya peran semua sektor yang berkaitan dengan kesehatan untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

“Di tahun 2025 ini kita targetkan seluruh puskesmas sudah menerapkan dan terintegrasi pelayanan kesehatan primer, apalagi ini kan sudah kita launching,” ungkap Yanmar.

Lebih jauh, pelayanan kesehatan primer saat ini, menitikberatkan pada integrasi layanan, deteksi dini, dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Salah satu inovasi utama adalah memperluas layanan di Posyandu yang sebelumnya hanya melayani bayi dan balita, kini mencakup semua kelompok usia.

BACA JUGA:Jalan Sekunyit Belum Diperbaiki, Pemkab Bengkulu Selatan Tunggu Bantuan dari BPJN

Kategori :