KORANRB.ID - Kasus kenakalan remaja di Kabupaten Bengkulu Selatan semakin menjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan. Diawal tahun 2025 ini ada tiga pelajar terlibat kasus perkelahian dan satu orang meninggal dunia.
Menyikapi ini Wakapolres Bengkulu Selatan Kompol Rahmat Hadi Fitrianto SH SIK mengatakan, setiap tahun tingkat kenakalan remaja selalu terjadi mulai dari kasus asusila, tawuran, bolos sekolah, dan banyak lainnya.
Namun baru-baru ini kasus perkelahian antar pelajar kembali terjadi dan menimbulkan korban jiwa.
“Kami sudah rutin memberikan edukasi dan pencegahan bahkan ke sekolah. Ini menjadi PR lagi tahun 2025,” kata Wakapolres.
BACA JUGA:Sertijab, Kapolres Kepahiang yang Baru Tekankan Hal Ini ke Anak Buahnya
Mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan dan Rejang Lebong ini berharap kerjasama dengan pemerintah Bengkulu Selatan dapat menjadi kekuatan untuk menghentikan kasus kenakalan remaja.
“Akhir tahun lalu kita sudah bahas dengan semua stakholder dan harapanya ada tindakan awal tahun,” imbuhnya.
Ditempat terpisah Kepala Bapedda Litbang Bengkulu Selatan Fikri Aljauhari telah mewacanakan kembali mengumpulkan semua stakholder pemerintah, APH dan forum lainnya di Bengkulu Selatan untuk membahas penyimpangan remaja.
Menurutnya penyimpangan atau kenakalan remaja di Bengkulu Selatan semakin parah. Total kasus tahun 2024 lalu ada 47 kasus kenakalan remaja, dan banyak diantaranya kasus asusila.
“Saya sudah siapkan untuk kembali membahas ini bersama dengan pemangku kebijakan, mungkin beberpa Minggu kedepan,” ujar Fikri.