Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Apriansyah ST, MT menegaskan sudah menyampaikan laporan terkait kerusakan tanggul ke BWSS 7 Bengkulu. Dengan harapan dapat ditindaklanjuti.
Jika BWSS 7 Bengkulu tidak memperbaiki tanggul pengaman Sungai Selagan yang jebol, maka Kecamatan Mukomuko akan selalu terdampak banjir ketika air Sungai Selagan meluap.
“Kemungkinan besar belum bisa dilakukan perbaikan, karena tidak ada anggaran. Maka kami minta warga diharap bersabar,” sampainya.
Untuk tanggul jebol ini dijelaskan Apriansyan menjadi tanggung jawab BWSS 7. Sedangkan untuk perbaikan jembatan yang saat ini masih darurat menjadi kewenangan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Pengalihan Jalan Nasional Untuk Pengembangan Bandara Tahap Ganti Rugi Lahan Masyarakat
BACA JUGA:Cegah Penyalahgunaan BBM Subsidi, Nelayan Diwajibkan Pakai Aplikasi Xstar
Koordinator Forum Rumah Aspirasi Mukomuko (FRAM), Musfar Rusli menambahkan, pascaamblesnya jembatan Pondok Batu 4 tahun lalu bersama jebolnya tanggul Sungai Selagan, tidak sedikit masyarakat yang mengeluh.
Sepanjang 2 kilometer tanggul akan digenangi air saat Sungai Selagan meluap. Sedangkan untuk jembatan darurat yang dibangun pertama kali pun sudah ikut hancur. Namun tetap digunakan, karena tidak ada tanda-tanda akan adanya perbaikan.
“Apa yang menjadi keluhan kami harapkan dapat jadi perhatian serius. Sudah jelas tanggul dan jembatan ini hancur akibat bencana, dan sangat perlu dilakukan perbaikan secepatnya,’’ tandasnya