PMK Melandai, Dinas Pertanian Klaim Sudah Salurkan 2.250 Dosis Vaksin

PERIKSA: Bidang Peternakan saat memeriksa sapi ternak. ZULKARNAIN/RB--
Gejala umum dari PMK meliputi demam tinggi, air liur berlebihan, luka pada mulut, serta pembengkakan dan luka pada kaki hewan, yang dapat menyebabkan pincang bahkan lumpuh.
“Gejalanya sangat khas. Sapi biasanya tidak mau makan karena sariawan di mulut, keluar air liur terus-menerus, dan kesulitan berjalan. Kalau tidak cepat ditangani, kondisi ini bisa berakibat fatal dan berpotensi menyebar ke hewan lainnya,” jelas Hendri.
BACA JUGA: Indikator Kualitas Udara Kembali Dipasang DLH Mukomuko
BACA JUGA:Penyelenggaraan Jambore Pemuda Daerah Diundur Sebulan
Selain PMK, tim Dinas Pertanian juga menghadapi tantangan lain berupa penyakit Jembrana, yakni penyakit virus yang kerap menyerang sapi Bali.
Virus ini menimbulkan demam tinggi, pembesaran limpa, hingga kematian mendadak. Hendri menyebutkan bahwa saat ini ada 20 ekor sapi yang terinfeksi virus Jembrana, namun sebagian besar juga telah membaik.
“Banyak sapi yang terjangkit Jembrana kini sudah sembuh, bahkan beberapa sudah dijual kembali oleh pemiliknya karena kondisi sudah sehat dan stabil,” ujarnya.
Tak hanya itu, sosialisasi kepada para peternak juga terus dilakukan.
Peternak diimbau untuk memperhatikan kebersihan kandang, memperketat lalu lintas hewan ternak, dan segera melapor apabila menemukan gejala-gejala mencurigakan pada sapi mereka.
“Peran peternak sangat penting. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa agar informasi tentang PMK dan Jembrana dapat cepat sampai ke masyarakat,” tambah Hendri.
Upaya vaksinasi sebelumnya dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, menyasar daerah-daerah yang berpotensi menjadi klaster penularan.
Tim dari Bidang Peternakan secara aktif turun ke desa-desa untuk mendata, memeriksa, dan memberikan suntikan vaksin kepada hewan ternak.
Melihat tren penyakit yang masih fluktuatif, Dinas Pertanian Kabupaten Seluma berencana kembali mengusulkan tambahan vaksin ke Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memperkuat cadangan vaksinasi ke depannya.
“Kami akan mengajukan permintaan tambahan dosis vaksin, sebab PMK dan Jembrana ini belum bisa sepenuhnya dihilangkan. Harus ada upaya pencegahan jangka panjang,” tegasnya.
Dengan vaksinasi massal dan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan, Dinas Pertanian berharap kasus PMK dan Jembrana di Kabupaten Seluma dapat terus ditekan dan sektor peternakan tetap berjalan produktif.