Pernah Dilalui Alexander the Great! Berikut 5 Fakta Unik Sungai Amu Darya

Sungai Amu Darya. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--

BACA JUGA:Ternyata Hanya Karangan! Berikut 5 Mitos Seputar Sejarah

Sungai ini mengalir melalui wilayah-wilayah bersejarah seperti Bactria, Sogdiana, Khiva, Fergana, dan Oxeiana. 

Bactria, sebagai salah satu peradaban kuno yang signifikan, menjadi terkenal setelah ditaklukkan oleh Alexander the Great pada tahun 329 SM. 

Dalam upayanya untuk menaklukkan Bactria, Alexander dan pasukannya melakukan penyeberangan yang menantang di Sungai Amu Darya. 

Mereka menggunakan perahu yang dirakit dari tenda untuk menyeberangi sungai tersebut selama lima hari, sebuah prestasi yang menunjukkan ketahanan dan strategi militer yang cerdas dari Alexander. 

BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Kota Makkah, Gudangnya Sejarah dan Peristiwa Islam

Dimana, peristiwa ini tidak hanya menandai langkah penting dalam kampanye militer Alexander, tetapi juga berkontribusi pada pengaruh budaya dan politik yang lebih luas di kawasan tersebut.

5. Jalur aliran Sungai pernah diubah oleh pemerintah Uni Soviet

Dikutip dari laman UNCCD, penyusutan Laut Aral adalah salah satu contoh dampak lingkungan yang paling mencolok akibat intervensi manusia. 

Sejak tahun 1970, ketika aliran Sungai Amu Darya dialihkan untuk keperluan irigasi pertanian, Laut Aral mengalami penurunan volume air yang drastis. 

BACA JUGA:Ngeri! Berikut 4 Eksperimen Sains Paling Kelam dan Kontroversial Sepanjang Sejarah

Hal ini tidak hanya mengubah ekosistem di sekitar laut, tetapi juga berdampak besar pada kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya air tersebut.

Sungai Amu Darya, yang memiliki sejarah panjang dan penting, dulunya menjadi sumber kehidupan bagi banyak komunitas di sekitarnya. 

Selain itu, sungai ini juga memiliki nilai historis yang signifikan, termasuk sebagai saksi perjalanan pasukan Alexander the Great. 

Walaupun saat ini tidak lagi mengalir ke Laut Aral, Sungai Amu Darya tetap vital bagi negara-negara seperti Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan, yang mengandalkan airnya untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan