Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek, BMKG Sebut Potensi Risiko Tetap Ada, Puncak Kemarau Juni-Agustus

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.-foto: bmkg.go.id/koranrb.id-

Sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko musim kemarau, Dwikorita juga menerangkan sejumlah rekomendasi penting bagi sejumlah sektor vital. 

Di sektor pertanian, disarankan untuk melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, serta optimalisasi pengelolaan air untuk mendukung produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.

“Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” jelasnya.

Sementara di sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi hal yang sangat krusial, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya. 

BACA JUGA:Tidak Takut Kesepian! Berikut 3 Hewan Paling Suka Menyendiri

BACA JUGA:Truk Batu Bara Dikeluhkan Warga, Bupati Segera Bersurat ke Kemenhub

Pada periode saat ini dimana masih ada hujan, perlu ditingkatkan upaya pembasahan lahan-lahan gambut untuk menaikkan tinggi muka air dan pengisian embung-embung penampungan air di area yang rentan terbakar.

Sedangkan di sektor lingkungan dan kesehatan, BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla, serta dampak suhu panas dan kelembapan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

Adapun sektor energi dan sumber daya air, tambah dia, diimbau untuk mengelola pasokan air secara bijak dan efisien demi menjamin keberlanjutan operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama periode musim kemarau berlangsung.

Dwikorita berharap informasi ini dapat digunakan oleh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan seluruh pihak terkait dalam menyusun langkah-langkah antisipatif dan adaptif menghadapi musim kemarau 2025.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan