Aksi Pencurian Kopi Merah Marak, Perda Larangan Jual Beli Kopi Basah Dipertanyakan

Reporter: Heru Pramana Putra |

Editor: Ade Haryanto |

Minggu , 13 Apr 2025 - 22:35

KOPI: Maling kopi tertangkap tangan oleh pemilik kebun di Desa Karang Endah Kecamatan Kepahiang-- Ist/rb

aksi pencurian kopi merah marak, perda larangan jual beli kopi basah dipertanyakan                            kepahiang, koranrb.id - maraknya aksi pencurian kopi basah atau kopi merah di kabupaten kepahiang belakangan ini, semakin bikin resah petani.
seperti yang baru saja terjadi di lahan perkebunan desa karang endah kecamatan kepahiang akhir pekan lalu. 
seorang pencuri kopi tertembak senapan angin pemilik kebun, saat sedang melakukan aksinya melakukan pencurian biji kopi. 
sejatinya, aksi pencurian biji kopi basah atau kopi merah ini sendiri dapat diminimalisir.
baca juga:ungkap aliran tipikor dd suro bali rp495 juta, jpu kejari kepahiang hadirkan 2 ahli 
pemkab kepahiang sudah memiliki payung hukum berupa perda nomor 12 tahun 2020, sebagai pengganti perda nomor 2 tahun 2007. 
di dalamnya, telah mengatur larangan terhadap aktivitas jual beli kopi merah ini berikut sanksi yang harus dijalani bagi pelaku. 
baik penjual, maupun penampung biji kopi merah sama-sama bisa terkena sanksi pidana selama 6 bulan atau sanksi denda mencapai rp5 juta. sayangnya, perda tak berjalan efektif. 
sosialisasi minim, ini terlihat dari banyak masyarakat khususnya petani justru belum mengetahui adanya aturan tersebut. 
baca juga: harga tbs kelapa sawit tak kunjung naik di bengkulu utara, ini kata dinas perkebunan
imbasnya, di lapangan masih banyak di desa-desa melakukan aksi jual beli biji kopi basah baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. 
apalagi dengan perkembangan harga kopi terkini, yang cenderung stabil di angka rp70 ribu per kg ikut menjadi pemicu maraknya aksi pencurian biji kopi. 
"yang menampung banyak di desa. mau jual biji kopi basah walaupun hanya 1 cupak  atau 1,5 kg ada yang mau beli," beber reno, salah satu petani kopi di kelurahan dusun kepahiang. 
tak heran jika kemudian, disaat seperti memasuki musim panen para petani terpaksa rela menginap di kebun karena khawatir biji kopi yang siap dipetik keduluan dicuri. 
baca juga: 7 mei, cjh kaur diberangkatkan ke tanah suci
"kalau mau dihentikan aksi pencurian biji kopi basah ini, harusnya penampungnya juga jangan dibiarkan beraktivitas," nilainya. 
sebelumnya,  ma (18), warga desa weskust kecamatan kepahiang terduga pelaku pencurian biji kopi milik petani di kabupaten kepahiang tertembak dengan senapan angin oleh pemilik kebun kopi, zainun warga desa karang endah kecamatan kepahiang, sabtu 13 april 2025.
terduga pelaku pencurian sempat dirawat, hingga kemudian dibawa ke polsek kepahiang guna menjalani proses hukum. 
terduga pelaku pencurian, tertembak sebutir peluru senapan angin di bagian rusuk yang menyebabkannya harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. 
baca juga:minta pemerintah perbaiki bronjong jebol akibat banjir di desa air kering ii
aksi pelaku pencurian biji kopi ini sendiri sempat viral di media sosial.
apalagi pelaku diketahui sempat tertembak oleh pemilik kebun, yang awalnya tak mengira kebun kopinya telah dimasuki pencuri. 
pemilik kebun awalnya mengira suara mencurigakan di balik semak-semak di sudut kebun kopinya, adalah seekor babi.
dalam kondisi panik, ia pun segera mengarahkan senapan anginnya ke arah suara.
hingga kemudian terdengar suara orang kesakitan.
dari sini akhirnya terbongkar, asal suara adalah terduga pelaku pencurian kopi.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu Senin, 14 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan