Kasus TBC di Kabupaten Seluma Sudah 23 Warga

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinkes Seluma, Mazda.--Foto: Dokumen.Koranrb.Id
SELUMA,KORANRB.ID – Kasus penyakit Tuberculosis (TBC) di Kabupaten Seluma menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan. Hingga Maret 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma mencatat sebanyak 23 warga positif mengidap TBC, yang tersebar di 22 Puskesmas.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin, S.Sos, melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2P), Mazda, M.Ling. Menurutnya, jumlah ini tentu kemungkinan bertambah mengingat rekapan bulan April masih terus berjalan.
Sejauh ini, Dinkes terus melakukan penanganan ekstra terhadap penyakit menular kronis tersebut, agar tidak terjadi lonjakan lebih tinggi.
“Dari awal Januari hingga Maret, sudah terdata 23 kasus TBC. Ini yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil skrining,” ujar Mazda.
BACA JUGA:DLH Klaim Persoalan Sampah Selama Lebaran Teratasi
BACA JUGA:Harga Kopi di Rejang Lebong Turun: Ini Daftar Harganya
Mazda menjelaskan, proses diagnosis TBC tidak bisa dilakukan sembarangan. Pasien harus menjalani beberapa tahap pemeriksaan medis, seperti tes kulit, tes dahak, foto rontgen dada, dan tes darah untuk memastikan status positif atau negatif TBC.
Lebih lanjut, Mazda juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala-gejala mencurigakan, seperti batuk berdahak bahkan disertai darah selama berminggu-minggu, disertai demam, penurunan berat badan, dan keringat malam, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Kami khawatir sebenarnya masih banyak kasus yang belum terdeteksi. Masyarakat jangan malu atau takut untuk memeriksa kesehatan. Semakin cepat diketahui, semakin cepat bisa diobati,” tambahnya.
BACA JUGA:Pamit Jalan Bersama Teman Pria, Remaja Putri Asal Curup Hilang, Ini Ciri-cirinya
BACA JUGA:Hujan Deras, Desa Air Kering Padang Guci Diterjang Banjir Bandang
Meski tergolong penyakit kronis, TBC bisa disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan medis yang tepat dan tuntas. Namun, Mazda mengingatkan bahwa pengobatan TBC harus dijalani secara disiplin.
Berdasarkan pengalaman, banyak penderita yang merasa pulih setelah dua bulan pertama mengonsumsi obat, lalu menghentikan pengobatan. Padahal, TBC bisa kambuh kembali jika tidak benar-benar disembuhkan hingga hasil tes dahaknya dinyatakan negatif
“Penyembuhan bisa berlangsung antara enam sampai 12 bulan, tergantung tingkat keparahan gejalanya. Yang penting, pasien jangan menghentikan pengobatan di tengah jalan hanya karena merasa sudah sembuh,” pungkasnya.