Mengapa Buaya Diklasifikasikan Sebagai Reptil dan Bukan Amfibi? Berikut 5 Faktanya!

Buaya. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--
5. Buaya berganti kulit
Dikutip dari laman A-Z Animals, buaya dan reptil lainnya memiliki cara yang berbeda dalam mengganti kulit. Proses ini dikenal sebagai molting atau ecdysis.
Buaya melepaskan satu atau beberapa sisik kulitnya secara bertahap, yang memungkinkan mereka untuk tetap terlindungi dan tidak terlalu rentan terhadap predator selama proses tersebut.
BACA JUGA:Suka Berbaur dengan Burung Lain! Berikut 5 Fakta Unik Burung Pelikan Peru
Sementara ular dan beberapa reptil lainnya mengganti seluruh kulit mereka sekaligus.
Proses ini biasanya terjadi secara berkala dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan, perubahan suhu atau pun kondisi lingkungan lainnya.
Amfibi, seperti katak dan salamander, memiliki kulit yang berbeda dari reptil.
Kulit mereka yang lembap dan berlendir berfungsi untuk membantu dalam respirasi dan menjaga kelembapan, sehingga mereka tidak melakukan proses molting seperti reptil.
BACA JUGA:Penyendiri! Berikut 4 Fakta Unik Pelandu Aru
Dimana, karakteristik-karakteristik tersebut membantu ilmuwan dalam mengklasifikasikan buaya sebagai reptil.
Walaupun mereka memiliki beberapa kesamaan dengan amfibi.
Buaya, sebagai salah satu contoh, memiliki ciri khas seperti tubuh yang bersisik, kemampuan untuk bertahan di lingkungan darat, dan cara reproduksi yang berbeda dari amfibi. (**)