Perusahaan Air Minum Kemasan Bertahan, Warga Tetap Pasang Portal Pintu Masuk Karena Ini

MAS: Pertemuan antara Ketua DPRD Kepahiang dan Pimpinan PT. Sembilan Pilar Utama yang memproduksi air mineral merk mas--Foto: Heru Pramana.Koranrb.Id

KEPAHIANG,KORANRB.ID - Protes warga terhadap aktivitas armada angkutan air mineral dalam kemasan Mas, direspon cepat DPRD Kabupaten Kepahiang

Selasa, 11 Maret 2025 pagi, Ketua DPRD Kabupaten Kepahiang, Gregory Dayefiandro dan Anggota DPRD Kepahiang Erwin Agustinus yang sekaligus mewakili warga duduk bersama manajemen PT. Sembilan Pilar Utama yang menghasilkan produk air kemasan merk Mas. Ikut serta dalam pertemuan, Kadis PUPR Kabupaten Kepahiang Teddy Adeba, ST. 

Pertemuan dilakukan seiring pemasangan portal pintu masuk menuju pabrik air mineral milik PT. Sembilan Pilar Utama yang telah dilakukan warga dari 2 desa.

Yakni warga Desa Karang Endah dan Weskust memasang portal  terbuat dari bahan material besi untuk menghadang aktivitas kendaraan menuju perusahaan.

Langkah warga bukan tanpa alasan. Sejak lama warga melayangkan protes, lantaran aktivitas armada angkut milik perusahaan telah menyebabkan jalan penghubung antara Kelurahan Pasar Ujung-Desa Weskust Kecamatan Kepahiang, rusak parah. 

Jalan yang juga sebagai salah satu jalur alternatif menuju kawasan wisata kebun teh Kabawetan itu, sudah berlubang hingga menyulitkan pengendara yang melintas.

BACA JUGA:Silaturahmi dengan Kepala BPK, Gub Helmi Sampaikan Komitmen Bantu Rakyat

BACA JUGA:BPOM Ambil 36 Sampel Takjil 3 Lokasi, Cek Laboratorium 

Titik terparah adalah di Jalan Veteran, sepanjang lebih kurang 1 kilometer. 

Selama ini, warga meminta pihak manajemen ikut berkontribusi dan bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan. 

Kuat dugaan, kerusakan jalan imbas dari lalu lalangnya armada angkut milik perusahaan yang melebihi kapasitas. 

Jalan yang dilalui kapasitasnya hanya kelas 3 dengan daya beban maksimal 8 ton. Sedangkan di lapangan, armada angkut milik perusahaan ditengarai bertonase 22 ton. 

Atas segala keluhan warga, tetap saja manajemen perusahaan tak berbuat banyak.  Warga juga meminta transparansi manajemen terhadap CSR, hingga keterlibatan masyarakat sekitar sebagai pekerja di perusahaan tersebut.

BACA JUGA:Selama Penyidikan 42 Saksi Telah Dipanggil: Penetapan Tsk Setwan Kaur, Tunggu Hasil Hitung KN!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan