Kasus ISPA Meroket di Awal 2025, Warga Seluma Diminta Waspada

ISPA SELUMA: Warga Seluma Diminta Waspada. FOTO: Kadis Dinkes, Rudi Syawaludin. DOK/RB--
Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, seperti bronkitis atau pneumonia.
Selain itu, kebiasaan hidup masyarakat juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya kasus ISPA.
Pada musim hujan, kelembapan udara yang tinggi sering kali membuat virus dan bakteri lebih mudah berkembang, sehingga risiko infeksi saluran pernapasan semakin meningkat.
BACA JUGA:Tenaga Non ASN Dirumahkan, Dewan Bengkulu Utara Minta Pastikan Tidak Ada Kekurangan Guru
BACA JUGA:Dewan Bengkulu Utara Dorong Beasiswa untuk Anak Kurang Mampu dan Prestasi
Untuk mengurangi risiko penularan ISPA, Dinkes Seluma telah menyediakan masker gratis yang dapat diambil di puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Masyarakat yang tinggal di wilayah dengan tingkat polusi tinggi dianjurkan untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“ISPA bisa berbahaya karena menyerang sistem pernapasan. Warga yang tinggal di dekat kawasan industri atau tempat dengan tingkat polusi tinggi disarankan untuk menggunakan masker, menjaga pola hidup sehat, dan menghindari asap atau debu yang dapat memperburuk kondisi pernapasan,” sampai Masda.
Selain penggunaan masker, warga juga diminta untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, banyak minum air putih, serta rutin berolahraga.
Menghindari asap rokok dan menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi langkah penting dalam mencegah ISPA.
Dinkes Seluma juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala ISPA yang berkepanjangan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis yang lebih rentan terkena komplikasi.
Sebagai perbandingan, sepanjang 2024 lalu, jumlah kasus ISPA di Kabupaten Seluma mencapai 14.347 kasus.
Mayoritas penderitanya berasal dari kelompok usia produktif, yaitu mereka yang berusia 15 hingga 50 tahun.
“Untuk tahun 2024 lalu dari Januari hingga Desember 2024, tercatat 14.347 kasus ISPA,” rinci Masda.
Tingginya kasus ISPA di kalangan usia produktif menunjukkan bahwa polusi udara di Seluma masih menjadi masalah serius.