Walikota Dedy Wahyudi Siap Sulap Trotoar Simpang Lima Jadi Malioboro Yogyakarta

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi ingin mempoles wajah Kota Bengkulu menjadi lebih cantik,--WEST JER TOURINDO/RB

KORANRB.ID - Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi ingin mempoles wajah Kota Bengkulu menjadi lebih cantik, dimulai dari kawasan bundaran Fatmawati termasuk taman Smart City dan jalan S.Parman. Khusus trotoar di jalan S.Parman persis yang ada di depan RSHD akan direnovasi.

Trotoar di jalan S.Parman akan diratakan sehingga nanti akan terlihat lebih luas. Pohon-pohon di sana sudah ditebang oleh Dinas Lingkungan Hidup dan rencananya akan dipasang lampu hias.

"Di sepanjang Jalan S. Parman nanti kita rencanakan bikin ala Maliaboro Jogja. Ini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan tempat kumpul anak-anak muda. Maka kita akan bangun trotoar yang bagus biar kota kita kelihatan maju. Kita berikan lampu taman, lampu hias sehingga malam hari terlihat indah dan wajah kota berubah," ungkap Dedy.

Sebelumnya Dedy sudah meninjau langsung ke lapangan melihat trotoar yang akan dibangun. Tak lupa ia mengajak serta semua kepala OPD terkait seperti Kadis PUPR Noprisman, Kadis Lingkungan Hidup Riduan, Kadis Perbungan Hendri Kurniawan, Kepala BPBD Will Hopi. Turut mendampingi Sekda Arif Gunadi dan Asisten I Eko Agusrianto.

BACA JUGA:Safari Ramadhan Perdana, Pemkab Bengkulu Tengah Sasar 4 Lokasi Berbeda

Dedy meninjau trotoar Jalan S.Parman, taman Smart City dan patung Fatmawati. Masing-masing kepala OPD langsung dapat tugas dan diminta untuk langsung menindaklanjuti hari itu juga agar selesai lebih cepat.

OPd yang diminta untuk berperan aktif adalah Dinas perhubungan, Dlh sehingga dengan kolaborasi kedua Dias hafaoanya pekerjaan penataan cepat selesai dan impian sulap trotoar simpang lima menjadi Malioboro Bengkulu rampung.

"Pak Hendri (Kadis Perhubungan) penanggung jawab bundaran Fatmawati, pak Riduan (Kadis LH) penanggung jawab taman. Harus cepat ada penyelesaian, soalnya ini di jantung kota, malu kita kalau seperti ini," kata Dedy.

Dedy mengatakan hal itu setelah melihat langsung kondisi patung Fatmawati yang air mancurnya selama ini tidak berfungsi. Begitu dicoba, yang keluar air keruh. Itu pun tidak bisa 24 jam karena harus ada perbaikan mesinnya.

BACA JUGA:Penyidik Temukan Fakta Baru Kasus Dugaan Tipikor Tukin Prajurit di Bengkulu

"Ada air mancur tapi tidak hidup, ada taman tapi tidak dirawat. Jadi harus cepat diselesaikan. Nanti soal airnya kordinasi saja dengan Kadis Damkar," tutup Dedy.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan