Sekolah di Seluma Terapkan Pengurangan Jam Belajar Selama Ramadan
Kadis Dikbud Seluma, Farzian--Zulkarnain/rb
SELUMA, KORANRB.ID – Selama bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma menerapkan kebijakan baru terkait jadwal pembelajaran di sekolah-sekolah.
Salah satu aturan utama adalah pengurangan jam belajar serta adanya sejumlah kegiatan keagamaan untuk membentuk karakter siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, Farzian, S.Pd menjelaskan bahwa kebijakan ini merujuk pada Surat Edaran Bersama dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
“Selama Bulan Ramadan, jam belajar di sekolah dikurangi satu jam dari jadwal biasanya.
BACA JUGA:Jangan Paksa Siswa Beli Buku, Pemerintah Sudah Siapkan Anggaran
Selain itu, jam masuk sekolah juga disesuaikan, yaitu antara pukul 07.30 WIB hingga 08.00 WIB, tergantung kebijakan masing-masing sekolah,” ujar Farzian.
Ia menambahkan, pada 6-20 Maret 2025, kegiatan pembelajaran tetap berlangsung di sekolah, tetapi diimbangi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang bertujuan meningkatkan iman, takwa, serta akhlak mulia siswa.
“Kami mendorong sekolah untuk mengadakan kegiatan tadarus Alquran, pesantren kilat, serta kajian keislaman bagi siswa Muslim.
Sementara itu, bagi siswa non-Muslim, kami anjurkan untuk mengikuti bimbingan rohani sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,” jelasnya.
BACA JUGA:Kevin Diks Terancam Absen Bela Timnas, Laga Australia dan Bahrain
Selain itu, pemerintah daerah juga telah menetapkan libur bersama dalam rangka Idul Fitri, yakni pada 21-28 Maret 2025, serta 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025.
Setelah libur, kegiatan pembelajaran akan kembali normal mulai 9 April 2025.
“Kami berharap kebijakan ini bisa diterapkan dengan baik di semua sekolah di Seluma, sehingga siswa tetap bisa belajar secara efektif tanpa mengabaikan ibadah di bulan suci Ramadan,” tutup Farzian.
Kebijakan ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan penuh dari seluruh pihak, termasuk guru, siswa, serta orang tua, guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih religius dan berkarakter.