Sudah Ada Spanduk Larangan, Sampah Tetap Penuhi Jembatan Rawa Makmur

SPANDUK: Sebuah tulisan peringatan terpasang di Jembatan Rawa Makmur agar warga tidak membuang sampah di lokasi tersebut.--Leo/RB
BACA JUGA:Biaya Sertifikat Tanah Tetap Rp200 Ribu, Administrasi PTSL
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sampah-sampah menumpuk di sela-sela bahu penyangga jembatan Rawa Makmur.
Haliman (68), seorang pedagang kursi dan meja di sekitar jembatan, mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut masih sangat rendah.
Menurutnya, permasalahan sampah di jembatan itu sudah terjadi sejak 2020.
"Sampah di sini sudah pernah dibersihkan, tapi tidak lama kemudian muncul lagi.
BACA JUGA:Dukung Program Gubernur Bengkulu Sekolah Tanpa Pungutan, Dewan Minta Ada BOSDA
Sepertinya tidak ada kesadaran dari masyarakat," katanya.
Ia menduga sampah dibuang pada tengah malam atau saat subuh ketika situasi sedang sepi.
"Mungkin mereka membuangnya diam-diam agar tidak ketahuan," tambahnya.
Ia juga berharap pemerintah kota yang baru bisa segera menyelesaikan permasalahan sampah yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini.
BACA JUGA:Bupati Azhari: Pemkab dan DPRD Harus Tetap Harmonis
"Kami ingin ada tindakan nyata dari pemerintah.
Jika dibiarkan terus, sampah akan terus menumpuk dan mencemari lingkungan," ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh RT dan warga setempat, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak lagi menjadikan Jembatan Rawa Makmur sebagai tempat pembuangan sampah liar.