Akhir Masa Jabatan Gusnan-Rifai, Infrastruktur Masih Banyak Rusak

RUSAK: Jalan rusak di Kabupaten Bengkulu Selatan belum diperbaiki.-foto: rio/koranrb.id-
KORANRB.ID – Di akhir masa jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan periode 2021-2025, Gusnan Mulyadi dan Rifai masih banyak meninggalkan infrastruktur yang rusak. Diantaranya jalan dan aset-aset bangunan yang masuk dalam inventaris Pemkab Bengkulu Selatan.
Beberapa infrastruktur yang belum sempat diperbaiki oleh Pemkab Bengkulu Selatan hingga tahun 2025, diantaranya jalan Padang Panjang, ruas jalan Gedang Melintang, ruas jalan Affan Bachsin, ruas jalan Gunung Ayu Seginim, ruas jalan Suka Nanti Batu Bandung, dan ruas jalan Gunung Kembang Tanjung Karang.
Belum lagi rencanca pembangunan jalan penghubung Kecamatan Kedurang-Ulu Manan, ikut terhenti tahun ini.
BACA JUGA:Awasi Harga dan Ketersediaan Bapok di Pasar Tradisional, Pastikan Harga Stabil Selama Ramadan
Selain infrastruktur jalan, aset berupa bangunan gedung banyak yang tidak tersentuh pembangunannya. Diantaranya Hotel Duta Beach, gedung eks Dinas Perdagangan, gedung Dekranasda, lapangan tenis, kolam renang Pasar Bawah, gedung pemadam kebakaran, stadion, panggung kesenian, hingga GOR Padang Panjang.
Padahal infrastruktur dan bangunan gedung tersebut masuk dalam rencana pembangunan tahun 2025, tapi hal tersebut dipastikan gagal.
Kepala Bapedda Litbang Kabupaten Bengkulu Selatan, Fikri Aljauhari S.STP MM mengatakan, mayoritas usulan pembangunan Bengkulu Selatan dalam beberapa tahun terakhir adalah infrastruktur, mulai dari jalan, irigasi dan jembatan. Pada tahun 2025, usulan masyarakat tetap sama yakni jalan dan irigasi.
Untuk usulan jalan dan jembatan paling banyak di Kecamatan Ulu Manna, Air Nipis, Pino, Pino Raya. Sedangkan untuk irigasi paling banyak di Kecamatan Kedurang, Seginim, Air Nipis. Untuk usulan paling minim ada di Kecamatan Kota Manna, Manna dan Pasar Manna.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Lakukan Mutasi, Kasat Lantas Rejang Lebong Berganti
“Fokus pemerintah daerah Bengkulu Selatan sebenarnya bukan hanya infrastruktur saja, tapi selama ini Bengkulu Selatan fokus juga dengan bidang paling dasar yakni kesehatan dan pendidikan," kata Fikri.
Diketahui masih banyak pembangunan infrastruktur era Gusnan dan Rifai belum terlaksana dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah lagi tahun 2025 ini pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran. Bengkulu Selatan harus kehilangan anggaran hingga Rp87 miliar.
“Untuk tahun ini tidak ada kegiatan fisik yang bersumber dari DAK, tapi mudah-mudahan di APBD perubahan nanti,” ujar Fikri.