Wakili Desa Penyangga, Mantan Ketua DPRD Seluma Beri Waktu PT SSL Seminggu

Mantan Ketua DPRD Seluma Tenno Heika saat menjadi moderator dalam musyawarah antara desa penyangga dan PT. SSL.--zulkarnain wijaya/rb

"Tadi sudah ada pertemuan dan sudah disepakati bahwa ada penyaluran beras sebagai bentuk kompensasi kepada warga desa penyangga, jumlahnya 5 kilogram dan dibagikan per 2 bulan. Namun kami belum mengetahui berapa banyak penerimanya, dari perusahaan mengatakan bahwa nantinya akan segera disampaikan lagi kepada pemdes terkait jumlahnya,"sampai Fikri.

edangkan terkait limbah, Fikri menyampaikan bahwa perusahaan mengaku telah berupaya melakukan penghijauan dan penambahan bakteri untuk pengurai aroma limbah, atas hal tersebut diharapkan aroma limbah yang menjadi keluhan dapat segera diminimalisir dan tidak menyebar hingga ke desa.

BACA JUGA:Kapolres Seluma Akan Pecat Anggotanya Jika Lakukan Pelanggaran Berat

BACA JUGA:Komisi I DPRD Bengkulu Utara Minta Percepat Peningkatan Fasilitas Pendidikan

"Kami tidak ingin banyak permintaan aneh aneh, hanya ingin permintaan yang telah warga sampaikan dapat direalisasi secepatnya dan pengolahan limbah dapat di lakukan lebih optimal agar keluhan ini tidak kembali terulang,"tambahnya.

Manajer PT. Seluma Sawit Lestari (SSL), Widiyanto mengakui bahwa pimpinan perusahaan siap menyanggupi dan menjalankan sejumlah tuntutan yang diajukan oleh desa penyangga.

Namun untuk kepastian jumlahnya akan disampaikan dalam waktu dekat. Sedangkan untuk pendirian klinik kesehatan, diakui Widi nampaknya belum mampu direalisasikan dalam waktu dekat dan diharapkan agar dapat dimaklumi.

"Untuk bantuan sembako insyaallah kami sudah siap menjalankannya, kalau untuk klinik kesehatan untuk saat ini dari manajemen belum mampu menyanggupi,"sampai Widi.

BACA JUGA:Komisi I DPRD Bengkulu Utara Minta Percepat Peningkatan Fasilitas Pendidikan

BACA JUGA:Kejari Terima Pelimpahan Kasus Pemalsuan Surat Tanah, Pelapor Minta Tersangka Ditahan

Sedangkan untuk tuntutan bau limbah yang harus diminimalisir, diakuinya saat ini perusahaan memang telah melakukan serangkaian upaya, salahsatunya yakni penghijauan disekitar area kolam sehingga nantinya aroma tidak sedap akan diminimalisir.

Selain itu perusahaan juga sudah berupaya meningkatkan pH pada kolam agar bakteri pengurai limbah dapat bekerja dengan maksimal, sehingga bau busuk yang terdapat dikolam dapat diminimalisir.

"Untuk bau limbah saat ini memang sudah kita upaya minimalisir, dengan mengoptimalkan pengelolaan limbah serta penghijauan dan menaikkan kadar pH pada kolam agar bau dapat dinetralisir,"pungkas Widianto.

Terhitung saat ini, sudah tiga pekan pasca musyawarah antara desa penyanggah dan PT. SSL, yakni Desa Talang Sebaris Kecamatan Air Periukan, Desa Sukamaju Kecamatan Air Periukan, Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan dan Desa Taba Lubuk Puding Kecamatan Air Periukan.

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Pastikan Turun Tangan untaskan Konflik Agraria

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan