Jadi Hama yang Merugikan! Berikut 5 Serangga yang Hidup Berkoloni

Reporter: Fran Sinatra |

Editor: Fazlul Rahman |

Kamis , 20 Feb 2025 - 11:00

Rayap, salah satu serangga yang hidup berkoloni. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--

jadi hama yang merugikan! berikut 5 serangga yang hidup berkoloni                            bengkulu, koranrb.id- serangga yang hidup berkoloni, seperti semut, lebah dan rayap, memiliki struktur sosial yang kompleks.
biasanya serangga-serangga tersebut bekerja sama untuk mencari makanan, membangun sarang dan melindungi koloninya.
walaupun banyak dari serangga tersebut tidak agresif, namun mereka dapat menjadi hama ketika habitat mereka terganggu atau ketika mereka merasa terancam.
seperti semut, bisa saja menyerang jika sarang mereka diganggu, dan rayap dapat merusak struktur bangunan jika mereka menemukan sumber kayu yang dapat dimakan. 
beberapa serangga koloni juga memiliki peran penting dalam ekosistem.
hal ini seperti penyerbukan tanaman oleh lebah atau penguraian bahan organik oleh serangga lainnya.
baca juga:serangga ganas dan teritorial! berikut 5 fakta unik kupu-kupu admiral merah
namun demikian, penting bagi kita untuk memahami perilaku serangga ini supaya dapat mengelola keberadaan mereka dengan bijak.
hal ini baik untuk menjaga keseimbangan ekosistem maupun untuk mencegah kerugian yang mungkin ditimbulkan.
yuk, simak 5 serangga yang hidup berkoloni, yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:
1. rayap
dikutip dari laman britannica, rayap memiliki struktur sosial yang kompleks dan terorganisir dengan baik.
dalam koloni rayap, setiap individu mempunyai peran yang spesifik, yang memungkinkan koloni berfungsi secara efisien. 
baca juga:memangsa siput dan serangga! berikut 5 ular tidak makan daging
adapun ratu rayap, sebagai pemimpin, bertanggung jawab untuk reproduksi, sementara raja rayap mendampingi ratu dan membantu dalam proses kawin. 
rayap pekerja, yang merupakan anggota koloni yang paling banyak, memiliki tugas penting dalam mencari makanan, membangun sarang dan merawat larva.
walaupun rayap berperan sebagai dekomposer yang membantu menguraikan bahan organik dan menjaga keseimbangan ekosistem, namun serangga ini juga dikenal sebagai hama yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur kayu, tanaman dan bangunan. 
adapun kerusakan yang ditimbulkan oleh rayap bisa menjadi masalah serius bagi pemilik rumah dan bisnis, sehingga pengendalian populasi rayap menjadi penting.
2. semut
baca juga:serangga invasif! berikut 5 fakta lalat lentera tutul
dikutip dari laman discover wildlife, semut merupakan serangga sosial yang sangat menarik dan memiliki peran penting dalam ekosistem. 
dimana, semut berkoloni dan membangun sarang di berbagai tempat, yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. 
dengan struktur hierarki dalam koloni semut, yang terdiri dari ratu, semut prajurit dan semut pekerja, maka menunjukkan bagaimana mereka bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup koloninya.
adapun ratu semut bertanggung jawab untuk reproduksi, sementara semut pekerja melakukan berbagai tugas seperti mencari makanan, merawat larva dan membangun sarang. 
sementara semut prajurit, melindungi koloni dari ancaman. 
baca juga:pura-pura terluka! berikut 5 fakta unik crimson chat, pemakan serangga dan nektar 
dengan cara kerjasama tersebut memungkinkan semut untuk menjadi salah satu kelompok serangga yang paling sukses di planet ini.
walaupun semut tidak agresif terhadap manusia, namun interaksi mereka dengan lingkungan sekitar bisa menjadi masalah.
hal ini terutama pada saat semut merusak perabotan atau barang-barang. 
namun demikian, semut juga memiliki manfaat, seperti membantu dalam proses penguraian bahan organik dan sebagai predator alami bagi hama lainnya.
3. belalang
baca juga:bisa bertelur tanpa kawin! berikut 7 fakta unik serangga tongkat
dikutip dari laman picture insect, belalang biasanya tidak hidup dalam koloni yang terstruktur, namun pada saat kondisi lingkungan mendukung, serangga ini dapat berkumpul dalam jumlah besar dan menjadi hama yang merusak tanaman. 
adapun fenomena ini sering terjadi ketika ada banyak makanan dan kondisi cuaca yang mendukung, seperti hujan yang cukup.
dimana, belalang yang berkumpul dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada pertanian.
selain itu, walaupun belalang tidak berbahaya secara langsung, namun reaksi alergi yang mungkin ditimbulkan oleh kehadiran mereka tetap perlu diwaspadai.
untuk mencegah serangan belalang, maka kamu bisa melakukan seperti, penggunaan pestisida, perlindungan ladang dan pelestarian predator alami belalang, adalah strategi yang baik. 
baca juga:menilik 5 serangga bioluminesensi, bisa mengeluarkan cahaya
selain itu, penting juga untuk memantau kondisi lingkungan dan melakukan tindakan pencegahan sebelum populasi belalang meningkat. 
4. tawon
dikutip dari laman picture insect, tawon merupakan serangga yang menarik dan kompleks. 
tawon memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai penyerbuk dan pengendali hama. 
namun demikian, ketakutan manusia terhadap tawon sering kali disebabkan oleh sifat defensif mereka, terutama ketika merasa terancam.
baca juga:serangga bau! berikut 7 fakta unik ketonggeng, bentuk tubuh gabungan laba-laba dan kalajengking
tawon koloni, seperti tawon vespa, mempunyai struktur sosial yang terorganisir dengan baik. 
ratu tawon bertanggung jawab untuk bertelur, sementara tawon pekerja melakukan berbagai tugas, termasuk mencari makanan, membangun sarang dan merawat larva.
sementara tawon soliter, walaupun mempunyai ukuran yang lebih kecil dan tampak kurang berbahaya, namun juga memiliki peran penting dalam penyerbukan dan pengendalian populasi serangga lain.
selain itu, jenis tawon ini tidak membangun sarang besar dan biasanya tidak agresif, sehingga interaksi mereka dengan manusia cenderung lebih aman.
maka dari itulah, penting untuk memahami perbedaan antara tawon koloni dan tawon soliter, serta perilaku mereka, supaya kita dapat menghargai peran mereka dalam ekosistem tanpa merasa terancam.
baca juga:serangga terkuat! berikut 6 fakta unik kumbang kotoran
5. lebah
dikutip dari laman inaturalist, lebah memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem dan kehidupan manusia. 
selain kemampuannya dalam memproduksi madu, lebah juga berfungsi sebagai penyerbuk.
oleh karena itulah, tanpa lebah dan serangga penyerbuk lainnya, banyak tanaman yang tidak akan dapat berkembang biak dengan baik.
dalam koloni lebah, terdapat ratu, pekerja, dan drone, masing-masing mempunyai peran yang berbeda. 
adapun ratu bertugas untuk bertelur, pekerja melakukan berbagai tugas seperti mencari makanan, merawat larva dan menjaga sarang, sementara drone bertugas untuk mengawini ratu. 
baca juga:hewan nokturnal! berikut 5 fakta unik aardwolf, pemakan serangga
walaupun ada serangga lain yang dapat merugikan, namun demikian seperti semut, rayap dan belalang, lebah tetap menjadi simbol kerja sama dan produktivitas. 
dimana, dalam banyak budaya, lebah sering kali diasosiasikan dengan kerja keras dan kolaborasi, yang tercermin dalam pepatah dan cerita rakyat.
baca juga:menjadi serangga pengganggu, begini cara mengusir laron dari rumah
namun demikian, penting untuk diingat bahwa meskipun sengatan lebah biasanya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, terdapat beberapa individu mungkin memiliki reaksi alergi yang lebih serius. 
maka dari itulah, tetap berhati-hati saat berada di dekat lebah adalah langkah yang bijak.
itulah 5 serangga yang hidup berkoloni, kamu pernah melihat salah satu dari serangga tersebut? (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Minggu 20 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan