DLH Seluma Desak PT SSL Atasi Bau Limbah, Pastikan Turun Lagi ke Lokasi

Kolam limbah PT. SSL terlihat hitam pekat saat disidak DPRD Seluma.--zulkarnain wijaya/rb
Ini disampaikan Kades Talang Sebaris, Fikri Ardianto.
Meskipun demikian, namun diakuinya aroma limbah tidak menyengat seperti keluhan masyarakat beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Warga Bisa Sampaikan Sanggahan Hasil Verifikasi Administrasi PPPK Tahap II
BACA JUGA:Cara Memasak Ayam Bumbu Rujak Enak dan Pas di Lidah
Kemungkinan pasca adanya pertemuan, pihak perusahaan sudah melakukan evaluasi dan upaya sehingga aroma limbah bisa memudar dan tidak menyebar jauh ke lingkungan sekitar.
"Memang masih ada aroma limbahnya namun tidak intensitasnya tidak sebanyak sebelumnya,"ungkap Fikri.
Meskipun demikian, namun ia memastikan warga Desa Talang Sebaris dan tiga desa penyangga lainnya tetap menunggu perusahaan merealisasikan tuntutan warga.
Karena limbah dan dampak lainnya bisa saja kembali muncul bahkan lebih parah apabila dibiarkan saja.
BACA JUGA:Jangan Dimakan! Berikut 5 Belalang Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Indonesia
BACA JUGA:Remaja 14 Tahun Tergilas Truk Tangki di Jalan Lintas Kepahiang - Curup
Terlebih lagi, semenjak berdiri perusahaan ini, belum ada bentuk tanggungjawab sosial perusahaan bagi desa penyangga, padahal Desa Talang Sebaris tepatnya Dusun I bersebelahan dengan Dusun Napalan Kelurahan Sukaraja, tempat dimana pabrik PT. SSL berdiri.
"Meskipun bau limbah mulai mereda namun bukan berarti tidak ada lagi, saat ini kita sama sama masih menunggu itikad baik perusahaan,"tegas Fikri.
Diketahui bahwa empat desa penyangga dari Pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik PT. SSL, yakni Desa Talang Sebaris, Desa Sukamaju, Desa Talang Benuang dan Desa Taba Lubuk Puding.
Empat desa ini sepakat akan terus mengejar tuntutan mereka hingga ada titik terang oleh manajemen PT. SSL terkait kepedulian terhadap desa penyangga.
"Sudah kita diskusikan bersama desa penyangga lainnya, kami sepakat memberikan perusahaan waktu hingga 2 minggu, kita lihat kedepannya,"ujarnya.