Benarkah Paus Menyemprotkan Air dari Kepalanya? Berikut 3 Penjelasannya

Paus. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--
BACA JUGA:Ustad Syamlan Minta Imam Masjid Istiqlal Mengundurkan Diri , Pasca Kunjungan Paus Fransiskus
Adapun perbedaan ini disebabkan oleh struktur fisik dan jumlah lubang sembur yang dimiliki oleh masing-masing spesies.
Bagi pengamat paus, kemampuan untuk mengenali spesies berdasarkan semburan paus bisa sangat berguna.
Dengan cara berlatih dan belajar dari pengamat yang berpengalaman, maka kita bisa meningkatkan keterampilan ini.
Selain itu, pengamatan yang cermat terhadap perilaku dan pola semburan dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang kehidupan dan kebiasaan paus di habitat alaminya.
BACA JUGA:Berikut 10 Jenis Olahraga Baik Dilakukan Oleh Wanita yang Sudah Menopause
3. Para ilmuwan bisa belajar banyak dari semburan paus
Dikutip dari laman National Geographic, penggunaan sampel semburan paus sebagai metode non-invasif untuk penelitian fisiologi hewan merupakan inovasi yang menarik dan menjanjikan.
Dengan cara mengumpulkan semburan napas paus, para ilmuwan bisa memperoleh informasi berharga tanpa harus mengganggu atau pun membahayakan hewan tersebut.
Semburan paus mengandung berbagai komponen biologis, termasuk sel-sel, hormon dan zat-zat kimia lainnya yang bisa memberikan wawasan tentang kesehatan dan kondisi paus.
BACA JUGA:Pilkada Kaur: Selain Golkar, Gusril Pausi juga Yakin Terima Rekom PBB dan PKS
Analisis terhadap sampel tersebut bisa membantu ilmuwan memahami tingkat stres paus, yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau interaksi dengan manusia.
Selain itu, keberadaan polutan dalam semburan bisa memberikan indikasi tentang pencemaran di habitat paus tersebut.
Metode pengambilan sampel yang menggunakan drone juga menunjukkan kemajuan teknologi dalam penelitian biologi kelautan.
Dengan cara menggunakan drone, para ilmuwan bisa mengumpulkan data dari jarak yang aman, mengurangi risiko gangguan pada paus dan meningkatkan efisiensi pengambilan sampel.