Lomba Puisi HPN 2025, 'Jaket Berlumuran Darah' Karya Taufik Ismail Raih Juara Pertama
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/c9fed8d8c5a38908c0f2d764c2623f40.jpg)
Para juara lomba puisi HPN 2025----
“Alhamdulillah hasilnya seperti ini. Persiapan khusus tidak ada, tapi empat hari latihan pasca mendaftar saya rasa cukup. Kadang di kantor latihan usai kerja, dibantu teman-teman jurnalis lainnya, teman-teman banyak berikan masukan ke saya,” kata peraih 19 kali juara lomba yang sama tingkat Kabupaten Banjar dan 4 kali juara umum tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Lele Laut! Berikut 5 Fakta Unik Lele Berkepala Keras
Ronny mengatakan, ia tertarik mengikuti lomba, selain berpartisipasi memeriahkan HPN ia juga merasa tertantang lantaran dewan juri yang dihadirkan panitia adalah juri berkompeten dan belum pernah berjumpa ketika ikut lomba.
“Luar biasa panitia bisa mendatangkan dewan juri berkelas, mereka sangat berkompeten dan bukan kaleng-kaleng, itu yang membuat saya tertantang. Apalagi peserta dari list juga ada teman-teman jurnalis asal Jakarta, Jambi dan Sumatera Utara, pasti seru,” tuturnya.
“Mereka Berkata, Semuanya berkata, LANJUTKAN PERJUANGAN. Itu diteriakkan Ronny ketika menutup puisi karya Taufik Ismail, Sebuah Jaket Berlumuran Darah.
Juara kedua siapa? Suroto namanya, ia adalah redaktur Media Online newsway.co.id, Suroto, akrab disapa dengan panggilan Isuur.
“Saya gembira bisa ikut lomba apalagi dapat hasil juara kedua dan dapat hadiah uang,” kata Isurr, lulusan ISI Yogyakarta.
Suroto mengawali bacaannya dengan kalimat : Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung air mata bangsa Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi Dalam ewuh pakewuh Dalam isyarat dan kilah tanpa makna (Sutardji Calzoum Bachri – Jembatan).
BACA JUGA: Link Live Sidang Lanjutan Sengketa Pilkada Bengkulu Selatan di MK, Siang Ini Digelar Pukul 13.00 WIB
Rini Muliana Ichsan dari TVRI Kalsel, menempati urutan ketiga pada lomba baca puisi itu. Penyair wanita ini memiliki segudang profesi, di antaranya sebagai jurnalis, moderator, MC, presenter dan public speaker.
“Maju, Serbu, Serang, Terjang,” kata Rini ketika mengakhiri membaca pusi Diponegoro karya Chairil Anwar.
Akhirnya, seperti kata Taufik Ismail: Semua kita berkata: LANJUTKAN PERJUANGAN