Pulau Baai Tercemar Batu Bara, Akademisi Ungkap Bahayanya, Kanopi Hijau: Kita Pantau Secara Periodik
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/e2a8a44750e52308b6322ddcba5d6862.jpg)
PELABUHAN: Aktivitas Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu sedang membongkar muatan. JORDI FERIZON/RB--
KORANRB.ID – Mencuat dugaan pencemaran di laut Bengkulu akibat aktivitas batu bara yang terbaru jadi sorotan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bengkulu.
Pasalnya, di Pulau Baai sudah dipastikan tercemar batu bara yang diangkut kapal maupun tongkang.
Hal ini disampaikan Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar.
“Kita secara periodik melakukan pemantauan di wilayah pelabuhan Pulau Baai, di situ memang kita temukan adanya pencemaran, terutama di pelabuhan dan danau, itukan menjadi tempat tertumpahnya batu bara dari kapal tongkang,” sampainya kepada RB, Sabtu 8 Februari 2025.
Sementara untuk di luar pelabuhan atau Pantai Pulau Baai belum pihaknya belum menemukan adanya tanda-tanda pencemearan batu bara.
BACA JUGA:Harry Maguire Bawa MU ke Babak Kelima FA Cup 2024/2025
“Kita sudah memastikan bahwa di luar pelabuhan dan pantai Pulau Baai itu belum ada pencemaran,” ujarnya.
Ali mengatakan, penyebab lain dari pencemaran Pelabuhan Pulau Baai adalah karena arus air laut yang bergerak masuk, sehingga mendorong batu bara yang terjatuh dari kapal tongkang tersebut.
Pencemaran yang bisa ia pastikan juga di Pantai Berkas.
“Itu merupakan turunan dari aktifitas pertambangan yang melewati muara Sungai Bengkulu, dulu pernah terjadi fenomena orang mengambil batu bara menggunakan jaring di pantai tersebut,” terangnya.
Sementara di Pantai Pring Raya itu belum bisa dipastikan adanya pencemaran batu bara karena belum adanya tinjauan untuk mengecek langsung lokasi tersebut.
BACA JUGA:Skrining 22.765 Perempuan Usia Subur di Bengkulu, Dinkes Dapati Penderita Kanker Tinggi
BACA JUGA:BPS: Perlu Upaya Luar Biasa Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu 7,4 Persen