Balai Pelestaraian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung Dalami Tapak Sejarah Benteng York
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu – Lampung, Drs. Nurmantias. RENO/RB--
“Dari data denah Benteng York yang kita dapati itukan ukuran luasnya hampir 2 hektare, kita tahun sendiri saat inikan sudah banyak berdiri rumah warga dan bahkan terdapat juga bangunan pemerintah seperti KUA dan Sekolah,” tuturnya.
Nurmantias menyebutkan kegiatan tersebut begitu penting sebab Benteng York merupakan salah satu tapak sejarah peradaban bengkulu.
BACA JUGA:BPK Audit Keuangan Pemkab Lebong TA 2024 Senin Mendatang
BACA JUGA:Disdikbud Klaim Gaji 13 dan 14 Tuntas: Tambahan Gaji Guru ASN Rp9,1 Miliar
Tidak hanya itu di kawasan tersebut juga terdapat peninggalan-peninggalan berupa sisa tempat tinggal dan rumah ibadah kerajaan sungai serut.
“Masih banyak kita menemukan peninggalan-peninggalan arkeologis seperti rumah,masjid dan benda-benda peninggalan yang kita perkirakan hasil kerjaaan sungai serut, mengingat juga disanakan kawasan sungai serut,” ujarnya.
Untuk itu kegiatan goro bersama atau pembersihan tersebut dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan data-data yang lebih dalam.
Dari sisi sejarah Benteng York merupakan benteng pertama yang di dirikan oleh bangsa Inggris di Bengkulu pada 1715 hingga 1717 yang menjadi cikal bakal benteng marborought.
“Karena letak dari Benteng York ini kurang strategis karena berdekatan dengan sungai yang tentunya sering abrasi dan rawa-rawa yang mendatangkan malaria untuk itu mereka pindah ke lokasi yang saat ini kita sebut Benteng Marlborough,” terang Nurmantias.
Ia berharap selain mendapatkan data tentang Benteng York lebih jauh juga dapat dijadikan laboratorium pengetahuan peradaban Bengkulu itu sendiri dari sisi Benteng York peninggalan Inggris.