Bagaimana Gurun Pasir Bisa Terbentuk? Berikut 5 Penjelasannya
Gurun Pasir. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--
3. Gurun subtropis: Panas ekstrem
Dikutip dari laman Britannica, gurun subtropis, seperti Sahara dan Chihuahuan, terbentuk di wilayah yang terletak antara 15° - 30° di utara dan selatan ekuator.
Proses pembentukan gurun ini sangat dipengaruhi oleh dinamika atmosfer dan pola angin global.
Di daerah ini, udara yang hangat dan kering turun dari atmosfer atas, yang sebelumnya telah kehilangan kelembapan saat bergerak naik di dekat ekuator.
Pada saat udara ini turun, ia menciptakan kondisi yang sangat kering dan gersang, karena tidak ada cukup kelembapan untuk mendukung pembentukan awan atau hujan.
Sistem tekanan tinggi subtropis yang semi-permanen sering kali mendominasi wilayah ini, menjaga stabilitas udara dan mencegah pembentukan awan.
Hal ini berperan pada rendahnya curah hujan dan kondisi kering yang khas di gurun.
Salah satunya adalah gurun Sahara, yang merupakan gurun terbesar di dunia dan mencakup area seluas 9,2 juta kilometer persegi.
Pembentukan Sahara adalah hasil dari kombinasi pola angin global yang kompleks dan minimnya sumber air.
BACA JUGA:Fenomena Polusi Cahaya Ternyata Berdampak Pada Lingkungan dan Kesehatan, Ini Cara Menanganinya
Hal inilah yang membuatnya menjadi salah satu ekosistem paling ekstrem di planet ini.
Dengan pemahaman tersebut, maka kita dapat melihat bagaimana interaksi antara geografi, atmosfer, dan iklim berperan pada pembentukan gurun dan karakteristik unik yang dimilikinya.
4. Gurun pantai: Dingin dan berkabut
Dikutip dari laman Geographical, gurun pantai seperti Atacama dan Namib memiliki karakteristik unik yang membuatnya berbeda dari gurun pasir yang lebih umum.