BPBD Mukomuko Catat 5 Bencana Awal Tahun, 1 Korban, Banyak Sarpras Belum Diakomodir
PANTAU: Tim BPBD dan rekan-rekan memantau kejadian tanah longsor di Kecamatan Lubuk Pinang. FIRMANSYAH/RB--
KORANRB.ID – Awal 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko mencatat telah terjadi 5 peristiwa bencana alam selama Januari.
Tentu hal ini akan menjadi perhatian serius BPBD Mukomuko agar dapat meminimalisir kerugian yang disebabkan bencana yang terjadi.
Hal ini disampaikan Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Mukomuko Ruri Irwandi ST, MT.
Dari 5 kejadian bencana alam dan non alam yang terjadi di Januari, dapat ditangani dengan cepat. Meskipun ada 1 korban jiwa, dan beberapa kerugian material.
"Dari 5 kejadian itu, 4 kejadian bencana alam dan 1 non-alam, yang lokusnya tersebar di sejumlah wilayah di Mukomuko. Yang memang masuk dalam daerah rawan terjadi bencana,” kata Ruri.
BACA JUGA:Evaluasi Penanggungjawab Rumdin Bupati Mukomuko, Beri Efek Jera ASN Masuk Sembarangan
Ruri menyampaikan, untuk rincian 5 kejadian bencana tersebut, pertama kejadian bencana banjir yang terjadi di 2 wilayah, yakni Satuan Pemukiman (SP) VII Desa Rawa Mulya dan SP V Desa Tirta Mulya.
Kemudian bencana longsor atau erosi sungai Air Manjunto yang terjadi di Desa Lubuk Gedang, yang menyebabkan sebanyak 3 rumah dekat tebing sepanjang Sungai Manjuto di wilayah tersebut rusak dan 15 rumah terancam longsor.
Selanjutnya 3 nelayan Mukomuko yang diterjang ombak besar sempat membuat nelayan terombang ambing dilaut dan akhirnya berhasil diselamatkan.
BACA JUGA:Terutang 32 Desa, Pencairan ADD Tambahan Diproses Pekan Ini
BACA JUGA:Temuan Kerugian Negara DD Kota Agung Rp320 Pulih, Lanjut Pengusutan Tunggu Hasil Gelar Perkara
“Terkait 3 kejadian banjir, longsor dan kapal nelayan karam ini. Kami sudah memberikan edukasi kepada warga yang terdampak agar dapat mengurangi resiko. Serta memberikan rekomendasi bantuan melalui Opd terkait,” sampainya.
Bencana alam yang selanjutnya dikatakan Ruri, kejadian warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, atas nama Ibnu Oktavianto (22), yang meninggal dunia di kebun kelapa sawit karena dimangsa oleh harimau.