PMK Mulai Teratasi, Kasus Jembrana Bertambah Lagi, Zona Merah Kawasan Bangkahan Masih Berlangsung
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/5d0f7f552655ebe5bb3b41f50a0e026e.jpg)
PENGOBATAN: Terlihat Petugas Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu pada saat menyuntikkan obat ke seekor sapi di Bangkahan Kelurahan Teluk Sepang beberapa waktu lalu. RENO/RB--
KORANRB.ID – Meski penyebaran penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah mulai menurun penetapan zona merah di kawasan peternakan Bangkahan Kelurahan Teluk Sepang masih berlangsung.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, Drh. Henny Kusuma Dewi.
Ia menerangkan saat ini kasus PMK sudah menurun, namun zona merah pada kawasan peternakan Bangkahan Kelurahan Teluk Sepang masih berlangsung.
“PMK sudah mereda karena para peternak sudah cukup telaten merawat sapi-sapi mereka,” ujarnya.
Lanjut Henny, status zona merah tersebut akibat dari meningkatnya penyakit Jembrana pada populasi hewan ternak yang berada di Bangkahan.
BACA JUGA:Aroma Limbah di Jalan Jati Semakin Parah, Dewan Minta Warga Gotong-royong
Henny menyebutkan sampai saat ini sudah mendapatkan 6 laporan dari peternak atas adanya penyakit berbahaya tersebut.
Ia menyebutkan sampai dengan kemarin, 1 Fabruari 2025 jumlah kematian hewan ternak yang ada di kawasan ternak tersebut sudah meningkat menjadi 13 ekor selang waktu 2 bulan berjalan yakni Desember 2024 hingga Januari 2025 lalu.
“Sudah banyak, kemarin 6 ekor yang mati, kemarin bertambah 7 ekor totalnya menjadi 13,” ujarnya.
Henny menuturkan penyakit Jembrana tersebut lebih berbahaya dari pada PMK. Selain tingkat persentase menyebabkan kematian yang tinggi, tingkat penularannya juga sangat cepat sehingga tidak jarang melihat hewan ternak yang tiba-tiba mati.
BACA JUGA:Pengakuan Istri Korban Mengejutkan: Ini Motif Lain Pembunuhan
BACA JUGA:Kenaikan Harga BBM, HPMPI: Cukup Mematikan, Kalau Tidak Diimbangi dengan Pengawasan
“Jembrana ini lebih berbahaya dari pada PMK, tingkat penularan cepat menyebar dan persentase kematiannya juga tinggi,” terangnya.