Aroma Limbah di Jalan Jati Semakin Parah, Dewan Minta Warga Gotong-royong

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 01 Feb 2025 - 23:26

JALAN: Terlihat aliran limbah yang keluar dari drainase di Jalan Jati Keluhan Padang Jati yang meluber hingga ke jalanan. RENO/RB--

KORANRB.ID – Limbah yang keluar dari drainase di Jalan Jati Kelurahan Padang Jati semakin parah.

Dari penelusuran RB, Sabtu 1 Februari 2025 sore, aliran air yang keluar dari sela-sela drainase di depan pencucian mobil semakin deras keluar bersamaan juga dengan aroma tidak sedap.

Salah satu pedagang gorengan yang berada tepat di seberang keluarnya air limbah, Yeyen menyebutkan, hal tersebut sudah lama berlangsung dan menjadi suatu hal meresahkannya.

“Sebenarnya kami sudah lama resah, banyak pembeli komplain jangan berdagang di sini lagi,” ungkap Yeyen.

Ia menyebutkan air limbah yang disertai aroma tidak sedap tersebut sangat mengganggunya. Sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi apa yang menjadi keluhan dari masyarakat setempat.

“Belum ada tanggapan, padahal sudah berapa kali kami sebarkan di Instagram Bengkuluinfo,” katanya.

Terpisah, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu, Rodi, S.Kom, M.M. mengatakan sampai saat ini belum ada aspirasi yang diterima oleh pihaknya.

“Sampai saat ini belum ada aspirasi yang masuk dengan kami,” terangnya.

Berkenaan dengan aliran air limbah tersebut, ia meminta agar masyarakat setempat untuk bekerja sama bergotong royong membersihkan drainase tersebut sehingga tidak lagi meluber hingga kebadan jalan.

“Seharusnya masyarakat setempat wajib gotong-royong satu kali seminggu,” ujarnya.

Sementara itu, RB sudah mencoba mengkonfirmasi ke Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu menggunakan pesan seluler, namun hingga berita ini ditulis belum ada respon.

aroma limbah di jalan jati semakin parah, dewan minta warga gotong-royong                            koranrb.id – limbah yang keluar dari drainase di jalan jati kelurahan padang jati semakin parah.
dari penelusuran rb, sabtu 1 februari 2025 sore, aliran air yang keluar dari sela-sela drainase di depan pencucian mobil semakin deras keluar bersamaan juga dengan aroma tidak sedap.
salah satu pedagang gorengan yang berada tepat di seberang keluarnya air limbah, yeyen menyebutkan, hal tersebut sudah lama berlangsung dan menjadi suatu hal meresahkannya.
“sebenarnya kami sudah lama resah, banyak pembeli komplain jangan berdagang di sini lagi,” ungkap yeyen.
ia menyebutkan air limbah yang disertai aroma tidak sedap tersebut sangat mengganggunya. sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi apa yang menjadi keluhan dari masyarakat setempat.
baca juga:asn setwan provinsi bengkulu belum gajian, bendahara pengeluaran: spesimen belum ditandatangani sekwan
baca juga:pengakuan istri korban mengejutkan: ini motif lain pembunuhan
“belum ada tanggapan, padahal sudah berapa kali kami sebarkan di instagram bengkuluinfo,” katanya.
terpisah, ketua komisi ii dewan perwakilan rakyat daerah (dprd) kota bengkulu, rodi, s.kom, m.m. mengatakan sampai saat ini belum ada aspirasi yang diterima oleh pihaknya.
“sampai saat ini belum ada aspirasi yang masuk dengan kami,” terangnya.
berkenaan dengan aliran air limbah tersebut, ia meminta agar masyarakat setempat untuk bekerja sama bergotong royong membersihkan drainase tersebut sehingga tidak lagi meluber hingga kebadan jalan.
“seharusnya masyarakat setempat wajib gotong-royong satu kali seminggu,” ujarnya.
sementara itu, rb sudah mencoba mengkonfirmasi ke bidang penataan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup, dinas lingkungan hidup (dlh) kota bengkulu menggunakan pesan seluler, namun hingga berita ini ditulis belum ada respon.
baca juga:kenaikan harga bbm, hpmpi: cukup mematikan, kalau tidak diimbangi dengan pengawasan 
baca juga:di akhir jabatan, bupati sapuan teken prasasti gedung perpusda sampaikan pesan 
diberitakan sebelumnya drainase di sepanjang jalan jati kembali timbulkan aroma tidak sedap, dlh kota bengkulu segera evaluasi hingga pencabutan surat laik operasi (slo) jika tidak sesuai.
kepala bidang penataan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup, dlh kota bengkulu, muhammad iqbal, s.stp mengatakan dalam waktu dekat ia akan melalukan evaluasi dan pengawasan secara langsung ke beberapa restoran yang berada di jalan tersebut.
“tentunya kita prioritaskan dalam kegiatan pengawasan kita triwulan i ini, sebab sudah menjadi keluhan masyarakat,” jelasnya.
ia menjelaskan beberapa restoran yang berada di jalan tersebut saat ini sudah mengantongi slo, dengan demikian adanya aroma yang tidak sedap dari drainase di jalan jati tersebut menjadi suatu hal yang harus didalami terlebih dahulu.
baca juga:tetap lanjut, 10 desa di lebong mendaftar mt2 tahun ini
baca juga: dinkes anggarkan rp700 juta untuk 2 unit ambulans
lanjut iqbal menerangkan adanya aroma tidak sedap dari limbah yang meluap ke jalanan tersebut merupakan suatu bentuk adanya masalah yang terjadi, seperti debit pembuangan limbah yang dil uar ketetapan ataupun hal lainnya.
“kalau sudah meluber ke jalan tentunyakan ada yang bermasalah, seperti pembuangan limbahnya melebih kententuan, yang seharusnya 5 kubik ini buangnya lebih,” jelas iqbal.
jika hal tersebut benar demikian, maka ada sanksi yang akan diberikan kepada pihak yang melanggar tersebut, seperti pencabutan slo dari perusahan tersebut sehingga tidak dikenankan untuk membuang limbahnya kedrainase kembali.
“ya sanksi yang berupa pencabutan slo,” tandasnya.
terpisah, salah satu pedagang jajanan cepat saji yang berada di jalan jati, yeyen (27) menuturkan adanya aroma tidak sedap disebabkan dari adanya air alias limbah yang keluar dari drainase.
“itukan ada yang bocor, jadi airnya mengalir ke jalan baunya itu sangat tidak sedap,” tutur yeyen.
yeyen menyebutkan pada sore hari aroma tidak sedap tersebut lebih menyengat dari pada pada pagi ataupun siang hari, bahkan pada sore itulah air limbah dari drainase tersebut mulai meluap hingga kejalanan.
“kalau siang tidak terlalu, tapi kalau sudah mulai sore sekitar pukul 16.00 wib itu mulai baunya menyengat, terus airnya mulai keluar dari sela-selai itu,” ungkapnya.
akibat dari adanya bau tidak sedap yang menyengat tersebut, ia sering mendapat komplain dari pelanggan agar pindah lokasi berdagang ataupun mengajurkan untuk melakukan protes sehingga bau yang ada dijalan tersebut tidak mengganggu usahanya.
“sudah banyak komplain dari pedagang kenapa masih mau berjualan disini, sempat ada yang mau ngajak protes tapi kita gak ada wewenang mau protes sama siapa,” terangnya.
ia berharap bau yang tidak sedap berada di jalan jati menuju simpang 4 sekip tersebut dapat diatas secepatnya, sebab selain mengganggu usahnya juga membuat jalanan tidak nyaman dilewati.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 2 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan